Polisi di Bandara Manchester Tendang hingga Injak Pria Kulit Hitam, Publik Geram
- www.pixabay.com/bykst
Manchester – Komunitas Muslim di Greater Manchester dan Asia Selatan telah menyatakan kemarahannya setelah sebuah video viral di media sosial, yang menunjukkan seorang petugas polisi menendang dan menginjak kepala seorang pria di Bandara Manchester pada Rabu malam, 24 Juli 2024.
Penduduk lokal dari kota Rochdale, 16 kilometer timur laut Manchester tempat asal pria yang diserang, berkumpul dalam jumlah ratusan di luar kantor polisi kota untuk memprotes serangan tersebut.
Para pengunjuk rasa meneriakkan "Anda memalukan, GMP", mengacu pada Polisi Greater Manchester dan menuntut keadilan.
Melansir dari The New Arab, Jumat, 26 Juli 2024, mereka juga menyerukan agar petugas polisi yang terlibat dalam insiden tersebut dipecat.
Diketahui, rekaman itu menunjukkan seorang petugas polisi mengarahkan Taser-nya ke arah pria tersebut, dengan kasar menendangnya dan menginjak kepalanya, saat dia berbaring telungkup dengan tangan di samping tubuhnya di lantai. Petugas polisi kemudian berlutut di sampingnya.
Seorang wanita, yang mungkin memiliki hubungan dengan pria tersebut, juga terlihat tergeletak di tanah, memohon kepada petugas untuk berhenti menyerangnya.
Saksi yang merekam kejadian tersebut terdengar berteriak "mundur, mundur" dan "berhenti menendang orang". Seorang petugas polisi wanita kemudian mengarahkan Taser ke kerumunan.
Petugas polisi pria yang sama kemudian berbalik ke arah pria lain yang duduk di bangku, dan terdengar teriakan "turun" ke arahnya. Petugas kemudian mengarahkan Tasernya ke arahnya.
Pria tersebut mulai berlutut di lantai dengan tangan di belakang kepala, sementara petugas menginjak kaki kirinya dan memukul bagian belakang kepala dengan Taser-nya.
Tokoh masyarakat berbicara di luar kantor polisi, dan membuat perbandingan dengan kematian Mark Duggan, seorang pria kulit hitam-Inggris yang dibunuh oleh polisi pada tahun 2011, yang memicu kerusuhan di London dan Inggris.
“Apa yang terjadi adalah bahwa polisi secara institusional bersifat rasis. Mari kita perjelas, polisi adalah organisasi rasis,” kata seorang pengunjuk rasa di luar kantor polisi Rochdale.
LSM Muslim Engagement and Development (MEND) yang berbasis di Inggris, mengatakan bahwa mereka mendesak Wali Kota Greater Manchester Andy Burnham untuk memberikan pidato publik dan menyoroti penggunaan kekuatan yang tidak proporsional terhadap orang tidak berdaya.
"Ini tidak dapat diterima, terlepas dari peristiwa apa yang mungkin telah terjadi sebelumnya," kata MEND dalam sebuah pernyataan.
Dewan Muslim Inggris (MCB) juga mengatakan, "Sungguh meresahkan menyaksikan rekaman ekstensif yang menunjukkan tindakan kekerasan yang dilakukan polisi terhadap penumpang di Bandara Manchester."
Tendangan berulang-ulang di kepala yang diikuti dengan agresi terhadap penumpang yang tergeletak di lantai, menurut MCB, sungguh memilukan.
Anggota parlemen Rochdale, Paul Waugh dari Partai Buruh juga menyebut insiden di Bandara Manchester mengejutkan dan meresahkan.
"Seperti banyak orang yang telah melihat klip itu, saya sangat prihatin. Saya telah mengkonfirmasi bahwa pria tersebut ditangkap adalah warga Rochdale dan saya telah berbicara dengan keluarganya malam ini. Saya berencana untuk bertemu langsung dengan mereka besok".
Waugh mengatakan dia mengungkapkan keprihatinannya langsung kepada Asisten Kepala Polisi, dan menambahkan bahwa dia telah menghubungi Wakil Walikota untuk kepolisian Greater Manchester, Kate Green.