Kim Jong Un Tak Peduli Siapapun yang Menang Pilpres AS

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.
Sumber :
  • Korean Central News Agency/Korea News Service via AP.

PyongyangKorea Utara menanggapi klaim Donald Trump bahwa pemimpin negara Kim Jong Un merindukannya, dengan mengatakan bahwa Kim “tidak peduli” jika Trump kembali terpilih sebagai presiden AS.

Gila, Tentara Bayaran Rusia Ancam Rebut Alaska dari Amerika

Trump melontarkan komentar tersebut dalam pidatonya selama 90 menit pada hari pekan lalu, hari terakhir Konvensi Nasional Partai Republik.

"Saat kami kembali, saya akrab dengannya (Kim Jong Un). Dia juga ingin melihat saya kembali. Saya pikir dia merindukan saya, jika Anda ingin tahu yang sebenarnya," kata Trump, dikutip dari Newsweek, Rabu, 24 Juli 2024.

Presiden Ukraina Bagikan Video Tentara Rusia Bakar Tentara Korut yang Tewas

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un

Photo :
  • KCNA via AP

Tanggapan dari Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) datang pada hari Selasa, 23 Juli 2024, melalui Kantor Berita Pusat Korea (KCNA).

Putin Sebut Rusia Akan Kerahkan Rudal jika AS Lakukan Hal Serupa

Media yang dikelola pemerintah menerbitkan pernyataan yang mengatakan AS dianggap sebagai negara durhaka yang tidak menepati janjinya, dengan mengatakan ini atau itu.

Menanggapi pidato Trump secara langsung, Pyongyang menyatakan, “Bahkan jika ada pemerintahan yang menjabat di AS, iklim politik, yang kacau karena pertikaian kedua partai, (kami) tidak berubah dan, oleh karena itu, kami tidak peduli dengan hal ini."

Pernyataan tersebut mengakui bahwa Trump mencoba untuk mencerminkan hubungan pribadi khusus antara para kepala negara, namun menambahkan bahwa ia tidak membawa perubahan positif yang substansial.

Pernyataan tersebut selanjutnya mengatakan bahwa perasaan pribadi harus dibedakan dari kebijakan luar negeri suatu negara.

Beberapa ahli percaya bahwa dengan menerbitkan pernyataan ini, Korea Utara mengisyaratkan bahwa mereka mengawasi pemilu AS dengan cermat.

“Komentar ini adalah bukti bahwa Korea Utara kemungkinan besar menaruh perhatian terhadap pemilu di Washington saat ini, dan membuka kemungkinan bahwa hubungan tersebut akan berubah secara drastis jika Trump kembali menjadi presiden,” kata Hong Min, peneliti senior di Korea Institute of National Unifikasi, kepada North Korea News.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya