Rugi Miliaran, Israel Hentikan Operasional Pelabuhan Eilat Karena Serangan Houthi
- Atalayar
Tel Aviv – Pelabuhan Eilat di Israel selatan berencana memberhentikan setengah dari tenaga kerjanya minggu ini karena serangan Houthi terhadap kapal komersial di Laut Merah. Hal itu disampaikan oleh CEO pelabuhan tersebut, pada Minggu, 21 Juli 2024.
“Pelabuhan Eilat adalah pintu gerbang selatan Israel ke Timur Jauh (seperti) ke Australia, dan Afrika,” kata Gideon Golber kepada harian Israel, Maariv.
“Semua aktivitas terhenti karena kapal tidak bisa lagi melintas ke segala arah untuk mencapai Pelabuhan Eilat atau melakukan perjalanan menuju Eropa melalui Terusan Suez. Oleh karena itu, pelabuhan menghentikan operasinya dan pendapatan terhenti,” tambahnya, dikutip dari Middle East Monitor, Senin, 22 Juli 2024.
Golber mengatakan pelabuhan akan memberhentikan 50 persen pekerjanya minggu ini karena kerugian ekonomi.
Menurut harian Israel Yedioth Ahronoth, pelabuhan tersebut telah mengalami kerugian sebesar US$ 13,61 juta atau Rp 211,4 miliar.
Saat ini, sekitar 120 orang bekerja di pelabuhan tersebut.