Dipicu Pengibaran Bendera Israel, Polisi Jerman Tindak Keras Demonstran Pro-Palestina

Ilustrasi - Makin besarnya pengakuan terhadap Palestina sebagai negara akan mengucilkan Israel dan sekutu-sekutunya.
Sumber :
  • ANTARA/Hafidz Mubarak A

Berlin - Kepolisian Jerman, pada Sabtu, 20 Juli 2024, menindak keras pengunjuk rasa pro-Palestina dan menahan banyak dari mereka di Berlin.

Selama unjuk rasa yang dimulai dari Neptunbrunnen Square, para demonstran meneriakkan slogan-slogan seperti "Jerman membiayai, Israel mengebom," "Teroris Israel," "Palestina milik kita," dan "Kebebasan untuk Palestina."

Ketegangan meningkat setelah tiga orang yang berpandangan berbeda mengibarkan bendera Israel di Potsdamer Platz, yang menjadi titik akhir unjuk rasa.

Bendera Israel.

Photo :
  • Atalayar

Polisi menindak keras orang-orang yang mendukung Palestina dan menahan banyak pengunjuk rasa.

Dua demonstran perempuan luka-luka selama penindakan tersebut.

Sejak Tel Aviv meluncurkan serangan brutal pada 7 Oktober, lebih dari 38.900 warga Palestina, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah tewas, sementara lebih dari 89.600 lainnya luka-luka, menurut otoritas kesehatan di Gaza.

Mengintip Perayaan Hari Ibu di Berbagai Negara, Ada yang Sampai Pergi ke Pemakaman

Lebih dari sembilan bulan setelah perang tersebut, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade yang melumpuhkan terhadap akses makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Serangan udara militer Israel ke Jalur Gaza, Palestina

Photo :
  • dawn.com
Israel Berlakukan Jam Malam dan Tutup Toko-toko di Kota Deir Istiya Tepi Barat

Israel dituding melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang dalam putusan terbarunya memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasi militer di kota selatan Rafah, di mana lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum mereka diserang pada 6 Mei. (ant)

Ilustrasi boikot.

Daftar Produk Boikot di Medsos Belum Tentu Benar! Pakar: Banyak PHK, Jangan Sampai yang Kena Saudara Sendiri

Gerakan boikot sengaja diviralkan untuk menekan perekonomian Israel agar berhenti menjajah tanah Palestina. Masyarakat dunia dari berbagai golongan larut dalam euforianya

img_title
VIVA.co.id
23 Desember 2024