Jembatan Roboh Akibat Banjir Bandang di China, 11 Tewas-30 Hilang

Jembatan yang terletak di Kota Shangluo, Provinsi Shaanxi, China, roboh
Sumber :
  • hongkongfp

VIVA – Sebanyak 11 orang ditemukan tewas dan 30 orang lebih hilang, setelah jembatan jalan raya di provinsi barat laut Shaanxi, China Utara, roboh.

China Ikut Dorong UMKM Indonesia dapat Bersaing di Pasar Global

Jembatan yang terletak di Kota Shangluo, Kabupaten Zhashui, itu roboh pada hari Jumat, 19 Juli 2024, sekitar pukul 20.40 (19.40 WIB), karena hujan deras dan tersapu banjir bandang.

Kesebelas korban di kota Shangluo ditemukan di dalam lima kendaraan yang ditemukan dari sungai di bawah jembatan, kata lembaga penyiaran pemerintah CCTV. 

Tawuran Maut Pecah di Palmerah, Satu Pemuda Tewas Lehernya Ditebas Senjata Tajam

Gambar-gambar di televisi pemerintah menunjukkan bagian jembatan yang terendam sebagian dan sungai mengalir deras di atasnya.

Seorang saksi mengatakan kepada media lokal bahwa dia telah mendekati jembatan tetapi pengemudi lain mulai berteriak kepada saya untuk mengerem dan menghentikan mobil. "Sebuah truk di depan saya tidak berhenti dan jatuh ke air," kata saksi bermarga Meng.

Gara-gara Gagal Cegah Banjir, Kim Jong Un Ngamuk dan Bakal Eksekusi Mati 30 Pejabat

Presiden Tiongkok Xi Jinping telah mendesak upaya penyelamatan dan pemberian bantuan secara maksimal untuk menemukan mereka yang masih hilang, kata Xinhua.

Banjir bandang di Kota Shangluo, Kabupaten Zhashui, Shaanxi, China Utara

Photo :
  • WION

Di provinsi barat daya Sichuan, lebih dari 30 orang dilaporkan hilang pada hari Sabtu setelah badai petir dahsyat menyebabkan banjir bandang di kota Ya’an, menurut CCTV.

Pada hari Jumat, media pemerintah melaporkan setidaknya lima orang tewas dan delapan hilang setelah hujan memicu banjir dan tanah longsor di kota Baoji, Shaanxi.
 ha membersihkan kerusakan.

Cuaca Ekstrim

Provinsi semi-gurun Gansu, yang bertetangga dengan Shaanxi, dan Henan di Tiongkok tengah juga dilanda hujan lebat pada minggu ini.

Di kota Nanyang, Henan, curah hujan yang setara dengan curah hujan selama satu tahun turun pada awal minggu, kata CCTV.
 
Dan, di provinsi Sichuan, dua orang dilaporkan tewas dan tujuh lainnya hilang pada Jumat setelah hujan lebat memicu tanah longsor, kata Xinhua.

Tiongkok sedang mengalami cuaca ekstrem pada musim panas, dengan hujan lebat di wilayah timur dan selatan yang terjadi seiring dengan teriknya sebagian besar wilayah utara akibat gelombang panas yang berturut-turut.

Perubahan iklim, yang menurut para ilmuwan diperburuk oleh emisi gas rumah kaca, membuat fenomena cuaca ekstrem ini semakin sering terjadi dan semakin intens.

Pada bulan Mei, sebuah jalan raya di Tiongkok selatan runtuh setelah hujan berhari-hari, menyebabkan 48 orang tewas.

Bulan ini, angin puting beliung melewati sebuah kota di Tiongkok timur, menewaskan satu orang, melukai 79 orang, dan menyebabkan kerusakan parah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya