Bangladesh Mencekam! Demonstrasi Berdarah Sudah Tewaskan 110 Orang

Aksi Demo di Bangladesh yang Sebabkan 110 Orang Tewas
Sumber :
  • Al Jazeera

Dhaka –  Aksi demo mahasiswa di Ibu Kota Bangladesh, Dhaka berujung rusuh dan terjadi bentrokan berdarah. Tragedi itu memakan korban jiwa 110 orang tewas.

Serangan Phising Kian Marak, Mahasiswa Hingga Dosen Dibekali Ini Buat Hadapi Ancaman Siber

Berdasarkan data dari rumah sakit di Dhaka Medical College yang dilaporkan Al Jazeera, per Sabtu malam 20 Juli 2024, sudah ada 27 jenazah tambahan dengan total korban tewas mencapai 110 orang.

Pengunjuk rasa dari mahasiswa itu merusak fasilitas publik dan melakukan kekerasan. Imbas bentrokan itu,  pihak berwenang melaporkan setidaknya ada 300 petugas polisi terluka.

BEM SI Siap Gelar Aksi Tolak Kenaikan PPN 12 Persen

Pemerintah Bangladesh masih memberlakukan pemblokiran internet sejak Kamis, 18 Juli 2024 di negara berpenduduk 170 juta jiwa tersebut. Langkah itu dilakukan untuk meredam aksi demonstrasi lebih besar. 

Kerusuhan di Ibu Kota Bangladesh (Doc: India Today)

Photo :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong
Bakrie Center Foundation Apresiasi Dukungan Universitas dan Lembaga Sosial Melalui Campus Leaders Program 9 Award

Dengan kondisi internet diblok, layanan pesan teks dan panggilan telepon ke luar negeri masih terganggu.

Bahkan laporan dari BBC, ribuan pengunjuk rasa menyerbu stasiun televisi negara BTV. Kondisi itu membuat stasiun televisi tersebut tidak bisa mengudara, termasuk layanan komunikasi yang terganggu.

Selain itu, tentara juga terpaksa mesti dikerahkan untuk mengawal unjuk rasa yang dilakukan ribuan mahasiswa ini.

Kerusuhan itu diduga karena dipicu tingginya tingkat pengangguran di kalangan kaum muda Bangladesh. Hampir seperlima dari 170 juta penduduk kehilangan pekerjaan dan pendidikan.

Pengunjuk rasa menuntut pemerintah Bangladesh menghentikan kuota penerimaan pekerja pemerintah atau pegawai negeri sipil  yang berlaku di negara tersebut.

Dalam aksinya, para demonstran menyerukan tuntutan agar negara berhenti menyisihkan 30 persen pekerja pemerintah atau PNS untuk keluarga pahlawan. Para pahlawan yang dimaksud seperti pejuang yang ikut bertempur dalam perang kemerdekaan Bangladesh dari Pakistan pada tahun 1971.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya