Pejabat Militer Israel Sebut Houthi Gunakan Drone Jumbo untuk Serang Tel Aviv
- foxnews.com
Tel Aviv – Seorang pejabat militer Israel mengatakan sebuah drone berukuran sangat besar, digunakan dalam serangan di Tel Aviv pada hari Jumat, 19 Juli 2024. Serangan drone ini, menewaskan satu orang.
Menurut pejabat tersebut, ini adalah Human Error yang menyebabkan rudal tersebut tidak dapat dicegat.
Melansir dari The New Arab, Jumat, Pemberontak Houthi Yaman mengaku bertanggung jawab atas serangan yang menyebabkan ledakan di dekat gedung kedutaan AS di Tel Aviv.
Pejabat militer itu membeberkan dalam sebuah pengarahan bahwa serangan oleh kelompok Houthi yang didukung Iran adalah salah satu kemungkinan yang sedang diselidiki.
"Ini adalah pesawat tak berawak yang sangat besar, yang dapat melakukan perjalanan jarak jauh" kata pejabat militer yang tidak ingin diketahui namanya itu.
Dia mengatakan drone itu menabrak gedung apartemen dan itu bukan drone kecil.
Sebagai informasi, Houthi memulai kampanye serangan rudal dan drone terhadap Israel tak lama setelah pecahnya perang Israel-Hamas, sebagian besar menargetkan kota pelabuhan Eilat di Laut Merah bagian selatan.
Serangan jarak jauh kemudian diperluas hingga mencakup penargetan kapal komersial, setidaknya 70 di antaranya telah diserang sepanjang perang.
Serangan-serangan tersebut juga memicu aksi militer AS, dengan kapal-kapal perang AS berupaya mencegat amunisi Houthi dan pesawat-pesawat tempur AS beberapa kali menyerang posisi kelompok tersebut di Yaman.
Kelompok itu juga mengklaim telah menembak jatuh setidaknya tiga drone MQ-9 Reaper AS di dekat Yaman serta serangan langsung terhadap aset Angkatan Laut AS di lepas pantai negara tersebut.