Israel Kebobolan! Drone Asing Menyusup Picu Ledakan Dekat Kedubes AS di Tel Aviv
- VIVA.co.id/Natania Longdong
Tel Aviv – Sebuah ledakan besar terdengar di Tel Aviv, Israel, pada dini hari Jumat, 19 Juli 2024. Pasukan Pertahanan Israel (IDF), mengkonfirmasi bahwa ledakan tersebut disebabkan oleh sebuah pesawat tak berawak.
Militer Israel mengatakan penyelidikan awal menetapkan bahwa ada serangan udara berupa drone yang tidak terdeteksi pertahanan udara Israel, dan berdampak di Ibu Kota Israel tersebut.
Sebuah pernyataan militer menekankan masalah ini sedang dalam penyelidikan menyeluruh, setelah pesawat tak berawak itu berhasil menyusup wilayah udara Israel melalui laut tanpa tanda sirene. Dikatakan juga bahwa angkatan udara akan meningkatkan patroli dengan jet tempur untuk mempertahankan wilayah langit Israel.
Melansir dari India Today, Jumat, 19 Juli 2024, laporan mengatakan ledakan terjadi di dekat Kedutaan Besar AS di Tel Aviv.
Tidak ada sirene serangan udara yang diaktifkan di Tel Aviv sebelum ledakan terjadi, kata laporan itu.
Meskipun tidak ada laporan mengenai korban jiwa, laporan mengatakan paramedis sedang merawat seorang pria dan seorang wanita yang mengalami luka-luka.
Belakangan, polisi mengatakan tujuh orang terluka.
Houthi Yaman Klaim Pelakunya
Dalam postingan X, juru bicara militer militan Houthi Yaman mengatakan bahwa kelompok tersebut akan mengungkapkan rincian tentang operasi militer yang menargetkan Tel Aviv.
Beberapa saat setelah ledakan, sebuah video memperlihatkan kekacauan di jalanan.
Video lain di X menunjukkan petugas polisi tersebar di jalan-jalan di luar gedung yang rusak akibat serangan pesawat tak berawak.
Rekaman dari kamera di Tel Aviv merekam dentuman yang terdengar seperti mesin turboprop pada drone, sebelum ledakan terjadi.
Menurut polisi Israel, beberapa pejabat, termasuk ahli penjinak bom telah tiba di lokasi kejadian untuk menangani situasi tersebut.
Ledakan itu terjadi tiga hari setelah serangan udara Israel menewaskan lebih dari 60 warga Palestina di Gaza selatan dan tengah pada Selasa malam, 16 Juli 2024.
Salah satu serangan terjadi di jalan utama yang dipenuhi kios-kios pasar di jantung zona aman, yang ditetapkan Israel bagi para pengungsi.
Serangan lainnya terjadi di sebuah sekolah yang dikelola PBB di mana banyak keluarga berlindung.