AS dan Inggris Luncurkan 3 Serangan Udara di Bandara Hudaydah Yaman
- VIVAcoid
Yaman – Amerika Serikat dan Inggris melakukan agresi di Provinsi Hudaydah pada Kamis pagi dini hari. Mengutip dari Almasirah, pesawat agresi melakukan tiga serangan udara di Bandara Internasional Hodeidah.
Pada hari Minggu, agresi AS-Inggris menargetkan Bandara Internasional Hudaydah dengan dua serangan udara dan melakukan serangan lain di daerah Al-Buhisi di distrik Al-Luhayyah di provinsi Hodeidah. Selain itu, mereka melancarkan serangan udara di wilayah Baha'i di distrik Midi di provinsi Hajjah.
Source : ndtv.com
Pada hari Sabtu, agresi AS-Inggris menargetkan daerah Ras Issa di distrik Al-Salif di Hudaydah dengan lima serangan udara.
Serangan tersebut terjadi sebagai bagian dari agresi AS-Inggris yang sedang berlangsung di Yaman sejak akhir Desember. Mereka melakukan aksinya itu lantaran gagal menghalangi rakyat Yaman untuk mendukung perjuangan Palestina.
Warga Yaman telah menyatakan dukungan terbuka mereka terhadap perjuangan Palestina melawan pendudukan Israel sejak rezim tersebut melancarkan perang dahsyat di Gaza pada tanggal 7 Oktober setelah gerakan perlawanan Palestina di wilayah tersebut melakukan serangan balasan yang mengejutkan, yang dijuluki Operasi Badai Al-Aqsa, terhadap entitas pendudukan.
Angkatan Bersenjata Yaman mengatakan bahwa mereka tidak akan menghentikan serangan mereka sampai serangan darat dan udara Israel yang tak henti-hentinya di Gaza berakhir.
Rezim Tel Aviv sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 38.794 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai 89.364 lainnya, menurut kementerian kesehatan yang berbasis di Gaza.
Entitas pendudukan juga telah memberlakukan “pengepungan total” terhadap wilayah tersebut, memutus bahan bakar, listrik, makanan, dan air bagi lebih dari dua juta warga Palestina yang tinggal di sana.
Pemimpin Revolusi Sayyed Abdulmalik al-Houthi mengatakan “adalah suatu kehormatan dan berkah besar untuk berhadapan langsung dengan Amerika.”Serangan tersebut telah memaksa beberapa perusahaan pelayaran dan minyak terbesar di dunia untuk menangguhkan transit melalui salah satu rute perdagangan maritim terpenting di dunia. Kapal tanker malah menambah ribuan mil rute pelayaran internasional dengan berlayar mengelilingi benua Afrika dibandingkan melalui Terusan Suez.