Keamanan Donald Trump Diperketat Setelah Ada Ancaman Pembunuhan dari Iran
- AP Photo/Gerald Herbert
Washington – Dinas Rahasia (Secret Service) AS meningkatkan keamanan bagi Donald Trump, setelah pihak berwenang mengetahui rencana Iran untuk membunuh mantan presiden AS itu.
CNN melaporkan bahwa pihak berwenang AS menerima informasi intelijen dari seorang sumber, mengenai rencana Teheran yang menargetkan Donald Trump, sehingga menyebabkan peningkatan perlindungan bagi calon presiden dari Partai Republik itu. Media AS lainnya juga melaporkan rencana tersebut.
Meski demikian, rencana pembunuhan itu tidak ada hubungannya dengan penembakan pada kampanye Trump di Butler, Pennsylvania, di mana pria bersenjata Thomas Matthew Crooks melepaskan tembakan ke arah Trump.
Dewan Keamanan Nasional AS mengatakan pihaknya telah melacak ancaman Iran terhadap mantan pejabat pemerintahan Trump selama bertahun-tahun, ketika Teheran berusaha balas dendam atas pembunuhan komandan Garda Revolusi Islam, Qasem Soleimani pada tahun 2020.
“Kami menganggap ini sebagai masalah keamanan nasional dan dalam negeri sebagai prioritas tertinggi,” kata juru bicara, Adrienne Watson dalam sebuah pernyataan, dikutip dari The Sundaily, Rabu, 17 Juli 2024.
Selain itu, menurut hasil investigasi terhadap penembakan Trump pada hari Sabtu, 13 Juli 2024, belum mengidentifikasi hubungan antara penembak dan kaki tangan atau konspirator mana pun, baik asing maupun dalam negeri.
Di lain sisi, juru bicara Top Secret Service Anthony Guglielmi mengatakan mereka dan badan-badan lainnya terus-menerus menerima informasi potensi ancaman baru dan akan mengambil tindakan untuk menyesuaikan anggotanya sesuai kebutuhan.
“Kami tidak dapat mengomentari ancaman spesifik apa pun selain mengatakan bahwa Dinas Rahasia menanggapi ancaman dengan serius dan meresponsnya dengan tepat,” tambah Guglielmi dalam sebuah pernyataan.
Laporan ini muncul ketika Dinas Rahasia menghadapi pengawasan ketat atas penembakan Butler, dengan pertanyaan tentang bagaimana seorang pria bersenjata bisa melepaskan tembakan ke arah Trump dari atap yang terbuka sekitar 150 meter (500 kaki) jauhnya.