Teori Konspirasi Penembakan Donald Trump, Punya Kemiripan dengan Kartun The Simpsons?
- X @kirawontmiss dan Ap Photo
Washington – Misinformasi dan teori konspirasi mulai menyebar secara online, setelah adanya upaya pembunuhan terhadap mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, pada kampanyenya, Sabtu, 13 Juli 2024.
Thomas Matthew Crooks, pria berumur 20 tahun, diduga menembak calon presiden AS itu dari atap selama rapat umum di Butler, Pennsylvania, hingga melukai telinga kanan Trump. Satu penonton juga tewas dan dua lainnya luka-luka.
Berikut beberapa narasi yang paling banyak dibagikan secara online:
Polisi Salah Identifikasi Tersangka
Melansir dari NDTV, Selasa, 16 Juli 2024, beberapa jam setelah penembakan, muncul gambar di media sosial seorang pria yang mengenakan kaus hitam, topi, dan kacamata hitam.
Postingan itu mengatakan bahwa pria tersebut adalah "ekstremis Antifa" Mark Violets dan dia ditetapkan oleh polisi setempat sebagai tersangka dalam upaya pembunuhan tersebut.
Namun ternyata, pria dalam foto tersebut adalah Marco Violi, yang tidak ada hubungannya dengan penembakan tersebut.
Violi adalah penulis olahraga Italia yang berbagi konten tentang tim sepak bola Italia AC Roma.
Dalam sebuah pernyataan, Violi mengatakan dia berada di Roma dan terbangun pada pukul 02.00 pagi karena menerima banyak pesan, dan menambahkan bahwa dia dengan tegas menyangkal keterlibatannya dalam situasi tersebut.
Violi juga bukan satu-satunya orang yang salah diidentifikasi setelah penembakan Trump
Postingan viral juga salah mengidentifikasi pria lain, Maxwell Yearick, sebagai penembaknya. Berbagai media mulai melaporkan keterlibatan Yearick pada 2016, yang ditangkap di luar rapat umum Trump di Pittsburgh setelah pertengkaran dengan polisi.
Gambar kembali di ubah, Trump dan agen Dinas Rahasia tersenyum di atas panggung seolah-olah sang capres yang merencanakan aksi tersebut untuk meningkatkan popularitas Trump dalam pemilu pada November mendatang.
Foto-foto asli diambil oleh fotografer Associated Press, yang menunjukkan bahwa Trump dan Secret Service tidak tersenyum dan memperlihatkan ekspresi wajah yang serius.
Teori Konspirasi Pemrograman Prediktif
Pemrograman prediktif adalah teori konspirasi, yang sering kali muncul kembali setelah sebuah peristiwa berita besar, yang menyarankan pemerintah dan kelompok berkuasa memberikan indikasi peristiwa yang direncanakan kepada publik dengan memasukkan prediksi dalam buku, acara TV, dan film.
Dalam waktu satu jam setelah percobaan pembunuhan tersebut, tangkapan layar palsu muncul kembali yang menampilkan kartun Trump di dalam peti mati dan digambarkan sebagai adegan dari serial TV "The Simpsons".
Gambar ini telah beredar di media sosial setidaknya sejak tahun 2017.
Matt Selman, produser eksekutif acara tersebut, mengatakan bahwa tangkapan layar tersebut tidak pernah muncul di acara tersebut, dan menambahkan bahwa sangat mudah untuk membuat prediksi The Simpsons, yang palsu seperti ini untuk tujuan menyesatkan orang.