Eks PM Inggris Sebut Joe Biden Lemah usai Aksi Penembakan Terhadap Donald Trump

Perdana Menteri Inggris Liz Truss di Downing Street
Sumber :
  • AP Photo/Alberto Pezzali

Washington – Berbicara kepada James Matthews dari Sky News di Milwaukee, mantan perdana menteri Inggris Lizz Truss mengkritik presiden Amerika Serikat (AS) saat ini karena retorikanya terhadap capres dari Partai Republik Donald Trump, yang hampir tewas akibat percobaan pembunuhan dari seorang pria berusia 20 tahun.

Instruksi Prabowo ke Menterinya: Jangan Terlalu Banyak Jalan-jalan ke Luar Negeri

Dalam aksi penembakan yang mengerikan itu, Truss juga menyalahkan Joe Biden.

“Saya pikir dia adalah presiden Amerika yang lemah dan saya ingin Donald Trump menang," kata Truss, dikutip dari Sky News, Selasa, 16 Juli 2024.

Prabowo Minta Pengusaha Sisihkan Uang Buat Bantu Beli Seragam Anak Sekolah

PM Inggris Liz Truss umumkan pengunduran diri

Photo :
  • AP Photo/Alberto Pezzali

Seperti diketahui, Trump selamat dari penembakan itu dan menderita luka ringan di telinga kanannya.

Ingin Wujudkan Pemerintahan Bersih, Prabowo: Tidak Mau Bersama Saya, Minggir!

"Hal ini benar-benar mengerikan dan Trump sangat beruntung karena tidak terbunuh. (Tapi) tampaknya ada kegagalan dalam melindungi Trump, jadi saya menyerukan penyelidikan penuh atas apa yang terjadi," ucap Truss.

Truss menambahkan bahwa aksi penembakan itu membuat semua orang yang terlibat dalam politik takut dengan apa yang bisa terjadi.

Namun, Truss mengatakan bahwa Trump bisa kembali ke Gedung Putih, setelah memenangkan pemilu AS pada bulan November.

Dia juga menegaskan bahwa kegigihan dan ketabahan Trump mengingatkannya pada mantan perdana menteri Inggris lainnya, Margaret Thatcher, yang masih memberikan pidato konferensi partainya setelah IRA mengebom hotelnya di Brighton pada tahun 1984.

Kandidat capres dari Partai Republik Donald Trump usai peristiwa penembakan

Photo :
  • AP Photo/Gene J. Puskar

Ketika ditanya apakah Biden ikut bersalah atas upaya pembunuhan terhadap Trump, mantan anggota parlemen Konservatif itu mengiyakan.

“Tapi yang jelas, apa yang terjadi adalah tanggung jawab pelaku pembunuhan dan pihak keamanan."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya