3 Orang Jadi Korban Penembakan Donald Trump, Petugas Pemadam Kebakaran Tewas
- VIVA.co.id/Natania Longdong
Washington – Kasus penembakan yang menyasar mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menjadi sorotan publik dunia saat ini. Para korban pun diungkap telah berhasil diidentifikasi.
Dikutip dari People, Senin, 15 Juli 2024, korban pertama yang tewas adalah petugas pemadam kebakaran, Corey Comperatore yang berusia 50 tahun. Korban kedua telah diidentifikasi sebagai David Dutch, 57 tahun, dari New Kensington, PA, yang saat ini dalam kondisi stabil.
Kemudian, krban ketiga diidentifikasi sebagai James Copenhaver, 74 tahun, dari Moon Township, PA. Dia juga terdaftar dalam kondisi stabil.
Kandidat capres dari Partai Republik Donald Trump usai peristiwa penembakan
- AP Photo/Gene J. Puskar
Gubernur Pennsylvania Josh Shapiro mengatakan bahwa saat konferensi pers pada hari Minggu, 14 Juli 2024, bahwa Comperatore meninggal saat mencoba melindungi keluarganya.
“Corey adalah seorang ayah perempuan. Corey adalah seorang petugas pemadam kebakaran. Corey pergi ke gereja setiap hari Minggu,” kata politisi tersebut, , Senin, 15 Juli 2024.
“Dia sangat bersemangat tadi malam untuk berada di sana bersama (Trump) dan komunitasnya," tambahnya.
Dilansir dari Al Jazeera, tewasnya Corey Comperatore juga dikonfirmasi oleh keluarganya dalam sebuah postingan di Facebook.
Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump dievakuasi segera setelah peristiwa penembakan saat dia berkampanye di Pennsylvania, Minggu, 14 Juli 2024.
- CNN
“Kampany Trump merenggut nyawa saudara laki-laki saya, Corey Comperatore. Kebencian terhadap satu pria merenggut nyawa pria yang paling kami cintai,” kata saudara perempuan Comperatore, Dawn Comperatore Schafer dalam postingannya, pada hari Minggu, 14 Juli 2024.
Comperatore sebelumnya menjabat sebagai kepala Perusahaan Pemadam Kebakaran Sukarelawan Kota Buffalo, menurut laporan Pittsburgh Post-Gazette.
Penampakan Ransel dan Senjata AK-47 di Semak-semak Diduga untuk Membidik Trump
Biro Investigasi Federal (FBI) menyatakan sedang menyelidiki insiden tersebut sebagai kemungkinan upaya percobaan pembunuhan terhadap Trump.
