Sosok Pelaku yang Menembak Donald Trump, Ternyata Berusia 20 Tahun

Ilustrasi tembakan
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

VIVA – Dalam upaya pembunuhan terhadap mantan Presiden AS Donald Trump, FBI telah mengidentifikasi pelaku yang merupakan seorang pemuda berusia 20 tahun. Penembakan ini terjadi saat Trump tengah melakukan pidato dalam kampanyenya. 

Purnawirawan TNI AD Korban Penembakan di Kabupaten Puncak Papua Tengah Dievakuasi ke Mimika

Sosok pelaku pun diungkap, yakni bernama Thomas Matthew Crooks, seorang pemuda yang tinggal di Bethel Park, Pennsylvania. Menurut catatan pendaftaran pemilih, dia terdaftar sebagai seorang Republikan. 

Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump dievakuasi segera setelah peristiwa penembakan saat dia berkampanye di Pennsylvania, Minggu, 14 Juli 2024.

Photo :
  • CNN
Bunuh Ayah dan Neneknya dengan Keji, Remaja di Lebak Bulus Dikenal Hangat dan Sopan

Crooks lulus dari Bethel Park High School pada tahun 2022. Ia bahkan menerima penghargaan "star award" sebesar $500 dari National Math and Science Initiative pada tahun itu, menurut The Tribune-Review, sebuah koran di wilayah Pennsylvania barat.

Saat kampanye berlangsung, Crooks melepaskan beberapa tembakan ke arah panggung dari posisi tinggi di luar lokasi acara. Ia dipersenjatai dengan senapan semi-otomatis AR-15.

Donald Trump Ancam Hukuman Berat jika Tawanan Gaza Tak Dibebaskan Sebelum Dilantik

Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump dievakuasi segera setelah peristiwa penembakan saat dia berkampanye di Pennsylvania, Minggu, 14 Juli 2024.

Photo :
  • CNN

Beberapa saksi mata melihat Crooks sebelum penembakan dan segera melaporkannya kepada pihak berwenang. Crooks menempatkan dirinya di atap sebuah bangunan sekitar 130 yard dari panggung, di mana Donald Trump sedang berpidato.

Secret Service AS segera bereaksi terhadap penembakan ini. Setelah Crooks melepaskan tembakan, agen Secret Service berhasil menetralkannya. Donald Trump buru-buru dibawa dari panggung dengan darah yang mengalir di wajahnya akibat serangan tersebut. 

Trump juga sempat terlihat berdiri dengan darah di sisi wajahnya dan meneriakan kata "berjuang, berjuang” sambil mengepalkan tinjunya. Meskipun Trump terkena tembakan di bagian atas telinganya, ia segera mendapat perawatan medis dan dinyatakan dalam kondisi baik.

Setelah insiden ini, Crooks ditembak mati oleh petugas  Secret Service di lokasi kejadian. Hingga saat ini, polisi belum dapat mengungkapkan motif di balik aksi penembakan tersebut. Masih belum jelas apa yang mendorong Crooks untuk melakukan upaya pembunuhan terhadap calon presiden dari Partai Republik ini.

Sementara itu, Presiden Joe Biden mengutuk kekerasan politik dalam pidatonya segera setelah penembakan terjadi. Gedung Putih menyatakan bahwa Biden dan Trump telah berbicara setelah insiden tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya