Elon Musk Dukung Donald Trump Pasca Penembakan

CEO X Elon Musk.
Sumber :
  • vstory

WashingtonElon Musk, miliarder sekaligus CEO Tesla, secara terbuka mendukung Donald Trump untuk pertama kalinya dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat, dan menyebut mantan Presiden AS dari Partai Republik itu sebagai seorang yang tangguh.

PM Israel Netanyahu Tegaskan Tak Ada Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Musk men-tweet dukungan tersebut dengan video Trump yang mengepalkan tinjunya, setelah aksi tembakan terdengar di rapat umum Trump di Pennsylvania. Telinga Trump terluka mengeluarkan banyak darah, setelah ditembak.

“Saya sepenuhnya mendukung Presiden Trump dan berharap pemulihannya cepat,” tulis Musk di platform media sosialnya X.

Ditembak Perampok, Seorang Pria Tergeletak Bersimbah Darah di Tangerang

“Sang martir masih hidup,” tulisnya di postingan selanjutnya, dikutip dari The Sundaily, Minggu, 14 Juli 2024.

AS Sita Pesawat Presiden Venezuela Nicolas Maduro, Diduga Hasil Kejahatan

Postingan tersebut memperkuat peralihan Musk ke arah politik sayap kanan, dan memberikan Trump pendukung penting dalam upayanya untuk kembali ke Gedung Putih pada pemilu 5 November.

Musk kemudian memposting foto Trump diacara tersebut, diikuti dengan kalimat, “Terakhir kali Amerika memiliki kandidat sekuat ini adalah Theodore Roosevelt.”

Dia juga meningkatkan kritiknya terhadap Presiden AS Joe Biden, diketahui telah menyumbangkan sejumlah uang kepada kelompok politik yang berupaya memilih Trump.

Kekuasaan pengusaha kelahiran Afrika Selatan ini akan menguntungkan Trump, karena Musk memiliki salah satu jejak terbesar di X dengan 189,5 juta pengikut, yang berarti postingannya dapat menyebar luas dalam sekejap. Musk mengatakan dia sebelumnya memilih calon presiden dari Partai Demokrat, Hillary Clinton dan juga Biden.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Musk menganut pandangan sayap kanan, menjadi kritikus keras terhadap inisiatif keberagaman, kebijakan imigrasi Biden, dan mengeluh bahwa Partai Demokrat telah memberikan sikap yang sangat dingin kepada Tesla dan perusahaan roket SpaceX.

Sejak akuisisi platform media sosial yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, para kritikus dan peneliti media sosial telah mencatat lonjakan konten kebencian, sebagian karena janji Musk untuk mengurangi kebijakan moderasi konten perusahaan.

Pada bulan Maret, Trump, yang diperkirakan akan dicalonkan secara resmi sebagai kandidat Partai Republik untuk pemilu 5 November, bertemu dengan Musk dan donor kaya lainnya.

Menanggapi laporan pertemuan tersebut, Musk memposting di X, “Untuk lebih jelasnya, saya tidak menyumbangkan uang kepada salah satu calon Presiden AS.”

Pada bulan Mei, dia juga membantah laporan media bahwa telah ada pembicaraan mengenai potensi peran penasihatnya dalam kepresidenan Trump.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya