Israel Tarik Pasukan, 60 Mayat Ditemukan di Bawah Reruntuhan Shujaiya Gaza
- Ist
Gaza – Petugas medis Palestina mengevakuasi lebih dari 60 jenazah dari bawah reruntuhan di wilayah Shujaiya di Kota Gaza, setelah pasukan Israel menarik diri dari daerah tersebut. Hal itu diungkapkan oleh Badan Pertahanan Sipil, pada hari Kamis, 11 Juli 2024.
“Puluhan mayat masih terjebak di bawah reruntuhan di lingkungan itu,” kata juru bicara Mahmoud Basal pada konferensi pers.
Dia mengatakan pasukan Israel menghancurkan lebih dari 85 persen bangunan tempat tinggal di lingkungan tersebut. “Shujaiya telah menjadi kawasan bencana yang tidak layak huni,” tambahnya, dikutip dari Middle East Monitor, Jumat, 12 Juli 2024.
Reruntuhan bangunan di wilayah Shujaiya di Kota Gaza akibat serangan Israel
- RFI Hausa
Pada hari Rabu, 10 Juli 2024, tentara Israel mengatakan mereka telah mengakhiri operasi militernya di lingkungan Shujaiya, setelah serangan selama dua minggu. Kepergian tentara Israel meninggalkan jejak kehancuran yang besar.
Basal mengatakan sedikitnya 50 orang juga diyakini tewas dalam serangan Israel ke Tel Al-Hawa sebelah barat Kota Gaza. “Banyak keluarga terjebak akibat serangan Israel, dan tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka,” tambahnya.
Mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB, yang menuntut gencatan senjata segera, Israel menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Lebih dari 38.300 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan hampir 88.300 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Penghancuran Bangunan Jadi Komponen Utama Israel Jajah Palestina, Menurut Laporan Uni Eropa
Penghancuran bangunan menjadi komponen utama pendudukan dan pemukiman Israel di wilayah Palestina, menurut laporan terbaru Uni Eropa.
