Presiden Terpilih Iran yang Baru Tetap Terapkan Kebijakan Anti-Israel

Calon Presiden Terpilih Iran Masoud Pezeshkian (Doc: AP Photo/ Vahid Salemi)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

TeheranPresiden terpilih Iran, Masoud Pezeshkian menegaskan kembali sikap anti-Israel, pada Senin, 8 Juli 2024. Dia mengatakan bahwa gerakan perlawanan di seluruh wilayah tidak akan membiarkan kebijakan kriminal Israel terhadap Palestina terus berlanjut.

Wakil Mendagri: Sistem Politik atau Sistem Pemilu Indonesia Boros

“Republik Islam selalu mendukung perlawanan masyarakat di kawasan terhadap rezim Zionis,” kata Pezeshkian dalam pesannya kepada Hassan Nasrallah, pemimpin kelompok Hizbullah Lebanon yang didukung Iran.

VIVA Militer: Bendera Republik Islam Iran

Photo :
  • Edarabia
Penghancuran Bangunan Jadi Komponen Utama Israel Jajah Palestina, Menurut Laporan Uni Eropa

Komentar tersebut mengisyaratkan tidak ada perubahan dalam kebijakan regional pemerintahan baru di bawah pemerintahan Pezeshkian yang relatif moderat, yang mengalahkan saingan garis kerasnya dalam pemilu putaran kedua pekan lalu.

“Saya yakin bahwa gerakan perlawanan di wilayah ini tidak akan membiarkan rezim (Israel) ini melanjutkan kebijakan penghasutan dan kriminalnya terhadap rakyat tertindas di Palestina dan negara-negara lain di wilayah tersebut,” ucap Pezeshkian, dikutip dari The Sundaily, Selasa, 9 Juli 2024.

Senat AS Gagal Stop Penjualan Senjata Perang ke Israel tapi Teguran Keras untuk Biden

Bendera Israel.

Photo :
  • thebluegrassspecial.com

Sebagai informasi, Hizbullah Muslim Syiah dan Hamas Muslim Sunni Palestina adalah bagian dari kelompok faksi yang didukung Iran, di wilayah yang dikenal sebagai Poros Perlawanan.

Perang Israel melawan Hamas di Gaza dimulai setelah kelompok militan Islam, yang menguasai daerah kantong Palestina memimpin serangan terhadap Israel selatan pada 7 Oktober, dan menewaskan 1.200 orang serta menyandera sekitar 250 orang, menurut penghitungan Israel.

Di lain sisi, lebih dari 38.000 warga Palestina tewas dalam serangan militer Israel dan hampir 88.000 orang terluka, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya