Erdogan Sebut Netanyahu Jadi Biang Masalah Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
Sumber :
  • Milliyet

Istanbul - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, pada Minggu, 7 Juli 2024, mengkritik tindakan Israel dan mendesaknya untuk menghentikan serangan tidak manusiawi di Gaza yang telah menewaskan 38.000 warga Palestina sejak Oktober lalu.

Donald Trump Ancam Hukuman Berat jika Tawanan Gaza Tak Dibebaskan Sebelum Dilantik

“Israel harus berhenti melanjutkan pembantaian ini dan mengakhiri serangan tidak manusiawi ini,” kata Presiden Erdogan.

Sampai saat ini, lanjutnya, Israel yang bersikeras melakukan serangan dan terus melakukan pembantaian. Israel juga menginjak-injak hak asasi manusia dan hukum internasional.

Hamas Sebut 33 Sandera di Gaza Tewas

VIVA Militer: Penduduk Gaza, Palestina, korban serangan militer Israel

Photo :
  • wsj.com

Mengomentari potensi kesepakatan gencatan senjata di Gaza, Erdogan mengatakan ada perkembangan positif di Doha, tempat kepala agen mata-mata Israel, Mossad, baru-baru ini mengadakan pembicaraan.

Pemerintah Gaza Sebut Israel Berkomplot dengan Geng Bersenjata Rampok Bantuan UNRWA

"Mereka sekarang mengatakan gencatan senjata bisa terjadi 'kapan saja'. Dengan kata lain, kapan saja, berita yang tepat bisa terdengar dari sana. Namun, masalahnya adalah sikap Netanyahu," ucapnya

Turki, tegasnya, berkali-kali mengatakan bahwa konflik harus diakhiri, serta solusi dua negara berdasarkan perbatasan tahun 1967 akan menjamin perdamaian abadi.

Presiden Erdogan juga meminta Israel membatalkan niat untuk menyebarkan konflik di Lebanon menyusul eskalasi antara Israel dan Hizbullah.

Serangan udara militer Israel ke Jalur Gaza, Palestina

Photo :
  • dawn.com

"Israel harus membatalkan niatnya untuk menyebarkan konflik ke wilayah tersebut, dan negara-negara Barat, khususnya AS, harus menarik dukungan mereka terhadap Israel pada saat ini,” ucapnya.

Lebih dari 38.000 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak, serta lebih dari 87.000 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Hampir sembilan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan daerah konflik tersebut.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional yang keputusan terbarunya memerintahkan Israel untuk segera menghentikan operasi militer di kota selatan Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserbu pada 6 Mei. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya