Mobil Eks Anggota Parlemen Pakistan Dibom, Korban Tewas Ditempat

Ilustrasi mobil meledak.
Sumber :
  • Istimewa

Kabul – Seorang mantan anggota DPR Pakistan, yang mencalonkan diri dalam pemilihan, tewas pada hari Rabu, 3 Juli 2024, bersama empat orang lainnya. Mobil yang membawa mereka diserang di dekat perbatasan dengan Afghanistan.

Terpopuler: Kecelakaan Tragis, Cat Mobil dan Motor Rusak Parah

"Tampaknya sebuah bom yang dikendalikan dari jarak jauh menargetkan mobil yang membawa mantan senator tersebut,” kata seorang juru bicara kepolisian distrik, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.

"Penyelidikan saat ini sedang dilakukan untuk memastikan jenis bahan peledak yang digunakan dan siapa dalangnya. Penjahat telah meningkatkan aktivitas mereka di wilayah tersebut akhir-akhir ini," tambahnya, dikutip dari NDTV, Kamis, 4 Juli 2024.

Tragis! Begini Kronologi Pengemudi Mercy Ugal-ugalan Menabrak 6 Kendaraan di Surabaya

Ilustrasi Jasad

Photo :
  • pixabay

Mantan senator Hidayatullah Khan, dua rekannya dan dua penjaga polisi tewas di distrik Bajaur, hanya 45 kilometer (28 mil) dari perbatasan Afghanistan. Daerah otu adalah daerah di mana militansi meningkat sejak Taliban menguasai Kabul pada tahun 2021.

Mobil dan Motor di Bandung Jadi Korban Tumpahnya Cairin Kimia, Cat Rusak Parah

Ledakan mematikan itu terjadi menjelang pemilu sela yang dijadwalkan pada 11 Juli, di mana ia mencalonkan diri sebagai kandidat independen.

Pada bulan Januari, seorang kandidat pendukung mantan perdana menteri Imran Khan yang dipenjara juga ditembak mati di distrik yang sama menjelang pemilihan umum. Serangan itu diklaim oleh cabang lokal kelompok ISIS.

Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), sebuah kelompok yang terpisah dari Taliban Afghanistan namun memiliki ideologi serupa, dan kelompok-kelompok yang terkait dengannya adalah yang paling aktif di wilayah tersebut, yang sebagian besar menargetkan pejabat keamanan. 

Ilustrasi bom.

Photo :
  • Pixabay.

Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan hari Rabu itu, namun TTP membantah terlibat di dalamnya.

Bulan lalu, pemerintah mengumumkan peluncuran operasi kontraterorisme baru untuk mendukung angkatan bersenjata dalam perjuangan mereka melawan militansi. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya