Dr. Abu Salmiya Ceritakan Kondisi Mengerikan di Penjara Israel: Kekurangan Makanan dan Penyiksaan

Dr. Abu Salmiya Ceritakan Kondisi Mengerikan di Penjara Israel
Sumber :
  • Tangkapan Layar

VIVA – Israel membebaskan direktur Kompleks Medis Al-Shifa di Kota Gaza, Dr. Muhammad Abu Salmiya setelah lebih dari tujuh bulan ditahan. Abu Salmiya dibebaskan bersama sejumlah staf medis lainnya yang ditangkap oleh pendudukan dari berbagai rumah sakit di Jalur  Gaza.

Bombardir Beirut 17 Kali, Serangan Udara Isarel Bantai Warga Lebanon

Dilansir dari Al-Jazeera pada Kamis, 4 Juli 2024, tentara Israel membebaskan sekitar 55 tahanan yang tiba di sebelah timur daerah Al-Qarara di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan pada Senin, 1 Juli 2024 waktu pagi. Perusahaan Penyiaran Israel melaporkan bahwa pembebasan direktur  Al-Shifa dan lainnya dilakukan karena penjara sudah penuh.

Diketahui, Abu Salmiya adalah seorang dokter anak Palestina terkenal yang menjabat sebagai direktur medis Rumah Sakit Al-Nasser pada tahun 2007.

Pengamanan Diperketat di Beberapa Wilayah Papua Pasca KKB Tebar Ancaman

Ia juga pernah bekerja di manajemen Rumah Sakit Al-Rantisi pada tahun 2015 sebelum menjadi direktur Rumah Sakit Al-Shifa pada tahun 2019 hingga penangkapannya pada tanggal 23 November 2023.

Saat berbicara kepada media setelah pembebasannya, Abu Salmiya berbicara tentang rincian penangkapannya, ia menjelaskan tentang kondisi mengerikan penjara dan pusat penahanan Israel serta penyiksaan yang dihadapi oleh para tahanan.

Selusin Lebih Tentara Israel Mati Dibantai Hizbullah di Perbatasan Lebanon

Ia menyebut kondisi para tahanan saat ini sebagai kejadian tragis yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Palestina dengan kekurangan makanan yang parah dan penghinaan fisik.

“Narapidana yang lebih tua sangat menderita, termasuk mereka yang menghabiskan lebih dari 20 tahun di penjara, dan mereka harus dibebaskan,” katanya.

Ia menyerukan tindakan mendesak untuk memungkinkan pembebasan semua tahanan Palestina yang mendekam di penjara Israel.

“Pendudukan Israel menangkap semua orang, dan staf medis telah meninggal di penjara-penjara Israel karena penyiksaan dan kurangnya perawatan medis,” kata Abu Salmiya.

"Musuh telah menunjukkan kekejamannya dalam menangani tahanan dan tenaga medis. Ratusan staf medis telah menjadi sasaran dan disiksa di penjara pendudukan," tambahnya.   

Pasukan Israel menangkap Muhammad Abu Salmiya dan sejumlah personel medis pada 23 November 2023 setelah mereka menyerbu unit gawat darurat rumah sakit  Al-Shifa.

Pasukan pendudukan mengepung rumah sakit, menghancurkan fasilitas-fasilitasnya, meratakan halamannya dengan buldoser dan mengisolasi kompleks tersebut dari dunia luar selama beberapa hari.

Namun pembebasan tahanan tersebut mengakibatkan konflik antara pemerintah Israel dan pejabat militer. Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, mengatakan bahwa pembebasan Dr. Abu Salmiya adalah kelalaian keamanan.

Ketika serangan genosida berlanjut, menurut Kementerian Kesehatan  Gaza, Israel telah membunuh 37.900 warga Palestina dan melukai 87.060 orang sejak 7 Oktober.

Selain itu, sedikitnya 7.000 orang diperkirakan tewas di bawah reruntuhan rumah mereka yang hancur di seluruh Jalur Gaza. 

VIVA Militer: Warga sipil Jalur Gaza jadi tahanan militer Israel

Di Luar Nalar, Tentara Israel Suruh Seekor Anjing Sodomi Tahanan Palestina

Mereka disiksa di penjara Sde Teiman.

img_title
VIVA.co.id
4 Oktober 2024