Demo Pro Palestina di Depan Gedung Pemerintahan Australia, Massa Panjat Gedung Parlemen

Demonstrasi Pro-Palestina di Australia (Doc: The Sundaily)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Canberra – Pengunjuk rasa pro Palestina memanjat atap Gedung Parlemen Australia di ibu kota Canberra, pada Kamis, 4 Juli 2024. Mereka membentangkan spanduk yang bertuliskan Palestina akan bebas, dan menuduh Israel melakukan kejahatan perang.

Israel Kelabakan Lawan Houthi, AS Murka Bantu Gempur Ibu Kota Yaman

Parlemen Australia mengutuk demonstrasi itu dengan menyebutnya mengancam keamanan yang serius.

Demonstrasi Pro-Palestina di Australia (Doc: The Sundaily)

Photo :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong
Kompolnas Minta Kapolri Tindak Tegas Anggota yang Peras Penonton DWP Asal Malaysia

Empat orang berpakaian gelap berdiri di atap gedung selama satu jam, mereka membentangkan spanduk hitam termasuk dengan bertuliskan “Dari sungai ke laut, Palestina akan bebas”. Ini adalah sebuah ungkapan umum yang diucapkan para pengunjuk rasa Pro Palestina.

Salah satu pengunjuk rasa memberikan pidato menggunakan megafon yang menuduh pemerintah Israel melakukan kejahatan perang.

GP Ansor Kutuk Arogansi Polisi Banting Warga saat Jemput Keluarga di Pelabuhan Ambon

“Kami tidak akan lupa, kami tidak akan memaafkan dan kami akan terus melawan,” kata pengunjuk rasa, dikutip dari The Sundaily, Kamis, 4 Juli 2024.

Sejumlah polisi dan keamanan menyarankan orang-orang untuk tidak berjalan langsung di bawah aksi protes di pintu masuk gedung utama.

Sementara itu ada lebih banyak lagi polisi yang menaiki atap, mencoba untuk menurunkan para pengunjuk rasa, kata seorang saksi mata.

"Ini adalah pelanggaran serius terhadap keamanan Parlemen,” kata juru bicara oposisi dalam Negeri James Paterson dalam sebuah postingan di platform media sosial X.

“Bangunan itu dimodifikasi dengan biaya besar untuk mencegah serangan seperti ini. Kits memerlukan investigasi.”

VIVA Militer: Tentara Pasukan Pertahan Israel (Ilustrasi)

Photo :
  • Times of Israel

Sebagai informasi, perang di Gaza dimulai ketika kelompok bersenjata Hamas menyerbu Israel selatan pada 7 Oktober, dan menewaskan 1.200 orang serta menyandera sekitar 250 orang.

Sementata serangan yang dilancarkan Israel sebagai tindakan pembalasan telah menewaskan hampir 38.000 orang, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Serangan itu juga telah menyebabkan wilayah pesisir yang padat penduduknya menjadi reruntuhan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya