Krisis Kemanusiaan Melanda Republik Afrika Tengah, 3 Juta Anak di Ambang Kematian

Krisis Kemanusiaan Melanda Republik Afrika Tengah
Sumber :
  • Anadolu Ajansi

VIVA – UNICEF pada hari Selasa, 2 Juli 2024 menyatakan bahwa 3 juta anak di Republik Afrika Tengah (CAR) tengah menghadapi tingkat krisis yang tumpang tindih.

Miris Lebih 200 Anak di Lebanon Tewas Akibat Serangan Brutal Israel

Negara ini kini menduduki peringkat tertinggi di antara 191 negara sebagai negara yang paling berisiko terhadap krisis kemanusiaan dan bencana. Hal ini digambarkan sebagai "status tragis" oleh perwakilan UNICEF di Republik Afrika Tengah.

"Republik Afrika Tengah kini menyandang status tragis karena menduduki peringkat pertama di antara 191 negara sebagai negara yang paling berisiko terhadap krisis kemanusiaan dan bencana. Status mengerikan ini menggarisbawahi tantangan berat dan mendesak yang dihadapi oleh warga termudanya," kata perwakilan UNICEF di Republik Afrika Tengah, Meritxell Relano Arana dalam jumpa pers PBB di Jenewa.

Jalankan Misi Perdamaian Dunia, 7 Prajurit Wanita TNI Siap Operasikan Alat Berat hingga Angkat Cangkul di Afrika Tengah

Dilansir dari Anadolu Ajansi pada Rabu, 3 Juli 2024, konflik dan ketidakstabilan yang berkepanjangan selama 10 tahun telah membuat setiap satu dari 3 juta anak di negara tersebut berisiko. Arana mengatakan satu dari dua anak tidak memiliki akses ke layanan kesehatan dan hanya sekitar 37% anak-anak yang bersekolah secara teratur.

Hampir dua dari tiga, 61%, wanita muda menikah sebelum usia 18 tahun. Sementara hampir 40% anak-anak di negara itu menderita kekurangan gizi kronis.

Mabes TNI Akan Berangkatkan 240 Prajurit Jalankan Misi Perdamaian ke Afrika Tengah

"Fakta bahwa krisis di CAR telah berlangsung selama bertahun-tahun dan, sayangnya, begitu banyak krisis global lainnya terus terjadi secara paralel yang berarti bahwa anak-anak di CAR telah menjadi sangat tidak terlihat. Namun rasa sakit dan kehilangan mereka sangat nyata,” ucap Arana.

Meskipun demikian, ia mencatat bahwa Rencana Pembangunan Nasional baru pemerintah, bersama dengan komitmen utama lainnya untuk meningkatkan hak-hak anak, memberikan peluang untuk mendorong perubahan arah.

Arana memperingatkan jika masyarakat internasional melupakan anak-anak CAR maka terdapat banyak anak yang akan mati sia-sia dan lebih banyak lagi yang akan melihat masa depan mereka hancur.

Ia mendesak masyarakat internasional untuk tidak melupakan mereka dan memberikan bantuan yang dibutuhkan untuk mengatasi krisis ini.

Foto sampul buku Demokrasi dan Tatanan Global

Demokrasi dalam Arus Globalisasi: Negara Modern hingga Pemerintahan Kosmopolitan

The Economist menggambarkan situasi kegentingan demokrasi berlangsung secara sistemik di berbagai belahan dunia. Indonesia dikategorikan sebagai 'demokrasi yang cacat'.

img_title
VIVA.co.id
27 November 2024