Benjamin Netanyahu Marah Direktur RS Al-Shifa Dibebaskan dari Penjara

VIVA Militer: Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu
Sumber :
  • dantri.com.vn

Tel Aviv – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memerintahkan penyelidikan terkait dengan pembebasan Direktur Rumah Sakit Al-Shifa, di Kota Gaza. Perintah itu sudah disampaikan pada 1 Juli 2024 lalu.

Kabinet Israel Setujui Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Netanyahu menggambarkan, pembebasan Dr. Mohammad Abu Salmiya sebagai kesalahan besar dan kegagalan etika, menurut pernyataan kantornya. Melansir dari Middle East Monitor, Selasa, 2 Juli 24, Perdana Menteri Israel mengatakan Abu Salmiya seharusnya berada di penjara.

Dia juga menuduh Abu Salamiya, bertanggung jawab atas menahan dan membunuh tawanan Israel di Gaza.

Israel-Hamas Gencatan Senjata, Perbatasan Gaza Diharapkan Segera Dibuka untuk Bantuan Kemanusiaan

Diketahui, Abu Salmiya ditangkap pada 23 November 2023, bersama dengan beberapa staf medis saat melakukan perjalanan dari Kota Gaza ke selatan daerah kantong tersebut menyusul penggerebekan Israel di rumah sakit itu.

Pada hari Senin, Israel membebaskan Abu Salmiya dan sekitar 54 warga Palestina, termasuk dokter yang ditahan dari Rumah Sakit Al-Shifa dan fasilitas medis lainnya selama operasi militer terpisah selama beberapa bulan terakhir.

Netanyahu Ancam Gempur Gaza Lagi jika Hamas Tak Penuhi Tuntutan Keamanan Israel

Pembebasan tahanan Palestina ini, diduga tidak diketahui atau tanpa persetujuan Netanyahu.

Sebagai informasi, dalam perang yang masih berlangsung, setidaknya 37.900 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan sekitar 87.000 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Lebih dari delapan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.

Musim Dingin Perburuk Kondisi Warga Gaza, Hujan Bikin Tenda-tenda Darurat Rusak

Menlu Israel Dukung Gencatan Senjata di Gaza, Ini Alasannya

Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Sa'ar, memilih untuk mendukung gencatan senjata.

img_title
VIVA.co.id
18 Januari 2025