Kritik MA AS soal Putusan Trump Kebal Hukum, Biden: Bisa Jadi Preseden Berbahaya

VIVA Militer: Presiden Amerika Serikat, Joe Biden
Sumber :
  • thehill.com

Washington – Presiden AS Joe Biden pada Senin mengatakan bahwa keputusan Mahkamah Agung mengenai kekebalan presiden merupakan "preseden berbahaya" yang dapat mengubah presiden menjadi raja dan meminta rakyat Amerika untuk "berbeda pendapat" dengan menolak Donald Trump pada pemilu November mendatang.

Mahkamah Agung AS Putuskan Eks Presiden Donald Trump Punya Kekebalan Hukum

Dalam pernyataan yang jelas dan terukur dari Gedung Putih, Biden mengatakan bahwa keputusan pengadilan tersebut membuat Trump kemungkinan besar tidak akan diadili sebelum pemilu tanggal 5 November. Biden memperingatkan bahwa keputusan MA itu dapat mengubah Presiden AS menjadi lebih berkuasa seperti raja.

VIVA Militer: Presiden Amerika Serikat, Joe Biden

Photo :
  • ktvz.com
Luhut Diperintah Jokowi Bentuk Task Force Buat Family Office, Ini Tugasnya

Dikutip dari Reuters, Pengadilan memutuskan bahwa Trump tidak dapat dituntut atas tindakan apa pun yang berada dalam kewenangan konstitusionalnya sebagai presiden, namun bisa juga karena tindakan pribadi, dalam keputusan penting yang untuk pertama kalinya mengakui segala bentuk kekebalan presiden dari penuntutan.

"Bangsa ini didirikan berdasarkan prinsip bahwa tidak ada raja di Amerika. Masing-masing dari kita setara di depan hukum. Tidak seorang pun, tidak ada seorang pun yang kebal hukum. Bahkan presiden Amerika Serikat pun tidak," kata Biden, membaca dari teleprompter.

Elite PDIP Bicara Risiko Perbedaan Orientasi Pembangunan Tiap Presiden

Dia mengatakan keputusan pengadilan berarti bahwa sekarang tidak ada batasan mengenai apa yang dapat dilakukan seorang presiden. “Ini adalah preseden yang berbahaya, karena kekuasaan Jabatan tidak lagi dibatasi oleh hukum,” kata Biden. “Satu-satunya batasan akan ditentukan oleh presiden sendiri.”

Kontestasi Trump Dan Biden

Photo :
  • Kolase

Biden mengatakan rakyat Amerika harus melakukan apa yang seharusnya dilakukan pengadilan, namun tidak dilakukan. "Rakyat Amerika akan memberikan penilaian atas masa jabatan Donald Trump,” kata Biden, menyinggung pemilihan presiden bulan November.

“Saya setuju dengan perbedaan pendapat Hakim Sotomayor hari ini,” tambahnya. "Demikian pula seharusnya rakyat Amerika berbeda pendapat. Saya berbeda pendapat. Semoga Tuhan memberkati Anda semua. Semoga Tuhan membantu menjaga demokrasi kita," kata Biden sebagai penutup.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya