Media AS Desak Joe Biden Mundur dari Pencapresan Gara-gara Hal Ini
- AP Photo/Gerald Herbert
Washington – Dewan redaksi New York Times meminta Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden untuk mundur dari pemilihan presiden mendatang, dengan alasan kekhawatiran atas kesehatan Biden, menyusul penampilannya dalam debat presiden AS pertama pada Kamis lalu, 27 Juni 2024.
Dalam editorial berjudul “Untuk Melayani Negaranya, Presiden Biden Harus Meninggalkan Pencalonan,” dewan redaksi berargumen bahwa Biden gagal meyakinkan publik Amerika tentang kemampuannya untuk memenuhi tuntutan masa jabatan berikutnya.
Biden, menurut redaksi koran itu, selama ini menjadi presiden yang patut dikagumi serta mampu membawa AS menjadi makmur dan "mulai mengatasi berbagai tantangan jangka panjang. Dan luka yang dikoyak oleh Trump sudah mulai sembuh."
"Namun, para pemilih tidak bisa diharapkan untuk mengabaikan apa yang terlihat jelas: Biden tidak seperti empat tahun lalu,” kata artikel itu
Ganti Calon
Biden dinilai kesulitan menjelaskan apa yang akan dia capai pada masa jabatan kedua, kesulitan menanggapi provokasi mantan Presiden Donald Trump, juga kesulitan berbicara dalam beberapa kesempatan, papar dewan redaksi.
"Jalan paling jelas bagi Partai Demokrat untuk mengalahkan kandidat yang didasari oleh kebohongan adalah dengan bersikap jujur kepada publik Amerika: mengakui bahwa Biden tidak dapat melanjutkan pencalonannya," tulis dewan redaksi.
New York Times juga menyodorkan usul agar partai tersebut menciptakan proses untuk memilih satu sosok yang lebih mampu untuk menggantikan Biden agar dapat mengalahkan Trump pada November.
Menjelang pemilihan presiden pada 5 November, Biden dan Trump berhadapan dalam debat langsung pertama mereka di CNN pada hari Kamis.
Penampilan Biden selama debat tersebut memicu kekhawatiran di kalangan Partai Demokrat serta menimbulkan pertanyaan tentang masa depan pencalonannya.
Biden dan tim kampanyenya mengakui bahwa penampilan sang presiden AS selama dalam debat di Atlanta tidak bagus, tetapi mereka meyakinkan publik bahwa mereka tidak akan menghentikan upaya Biden untuk terpilih kembali.
Gedung Putih mengonfirmasi bahwa Biden mengalami flu dan sakit tenggorokan selama debat.
"Ia menderita flu dan sakit tenggorokan. Sekali lagi, hasil tes COVID-nya negatif, dan kemudian kami maju (dalam sesi debat)," kata Juru Bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre kepada wartawan.
Direktur Komunikasi Kampanye Biden, Michael Tyler, mengatakan strateginya sama sekali tidak berubah setelah debat pertama selesai.
"Joe Biden akan hadir pada 10 September. Kita lihat saja apa yang akan dilakukan Donald Trump," kata Tyler, ketika ditanya apakah Biden berkomitmen untuk tampil dalam debat selanjutnya dengan Trump pada September.