Kekurangan Bahan Bakar, Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza Utara Segera Berhenti Beroperasi
- Akhbar al Aan
Gaza - Rumah Sakit Kamal Adwan yang berada di Jalur Gaza utara mengumumkan bahwa rumah sakit tersebut akan ditutup dalam beberapa jam mendatang karena kekurangan bahan bakar.
“Rumah Sakit Kamal Adwan akan menghentikan operasinya dalam beberapa jam mendatang jika bahan bakar yang sangat dibutuhkan untuk menggerakkan generator tidak tersedia,” kata Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan,Hussam Abu Safiya sebagaimana dikutip Anadolu, Sabtu, 29 Juni 2024.
Abu Safiya menambahkan bahwa penutupan rumah sakit berarti kematian pasien, termasuk bayi-bayi di unit perawatan. Karena itu, ia meminta masyarakat internasional untuk menyelamatkan mereka.
“Kami mendesak lembaga-lembaga internasional dan PBB untuk menyediakan bahan bakar untuk rumah sakit sesegera mungkin dan sebelum terlambat,” ujarnya.
Direktur itu menyebutkan bahwa dalam beberapa hari terakhir puluhan anak dirawat di rumah sakit karena kekurangan gizi.
Pada 6 Juni, dana Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk anak (UNICEF) mengatakan sembilan dari 10 anak di Gaza mengalami kekurangan gizi yang parah.
Kantor Media Pemerintah yang berbasis di Gaza juga memperingatkan pada pekan lalu bahwa 3.500 anak di Jalur Gaza berisiko mati kelaparan akibat blokade dan perang Israel yang sedang berlangsung.
Dalam beberapa hari terakhir, Kementerian Kesehatan di Gaza turut menyampaikan bahwa rumah sakit di seluruh Gaza menghadapi kekurangan obat-obatan yang parah.
Kementerian mendesak masyarakat internasional ikut turun tangan untuk memastikan ketersediaan obat-obatan yang dibutuhkan oleh pasien serta mereka yang terluka.
Dengan mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Sudah lebih dari 37.700 warga Palestina yang terbunuh di Gaza, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, serta lebih dari 86.500 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Lebih dari delapan bulan setelah perang dilancarkan Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan. (ant)