Trump Sindir Biden: Selama 3 Tahun Kita Hidup di Neraka

Donald Trump dan Joe Biden
Sumber :
  • Detroit Free Press

Washington – Setelah melakukan debat panjang dan panas melawan petahana Joe Biden, Donald Trump di akhir debat capres memberikan statment penutup dan menyalahkan semua kekacauan yang terjadi di dunia karena ulah Biden, yang terlalu ikut campur dalam urusan negara lain.

Mobil Tesla Dijual Lebih Murah Tak Bikin Penjualan Meningkat

Dalam dua menit terakhirnya, Trump menuduh Biden membiarkan pecahnya perang di seluruh dunia dan kekacauan imigrasi.

VIVA Militer: Joe Biden dan Donald Trump

Photo :
  • salon.com
Timur Tengah Bergejolak, Iran Ancam Israel Jika Berani Invasi Lebanon

“Seperti banyak politisi lainnya, orang ini hanyalah seorang pengeluh, yang dia lakukan hanyalah membuat negara kita tidak aman, dengan membiarkan jutaan orang berdatangan," kata Trump di atas panggung debat, dikutip dari Al Jazeera, Jumat, 28 Juni 2024.

Mengenai perang Israel di Gaza, Trump berkata, “Ini seharusnya tidak pernah terjadi.”

Gedung Putih Bantah Joe Biden Mundur dari Pilpres 2024

Sementara Mengenai invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina, ia mengulangi sentimen serupa.

“Selama tiga setengah tahun, kita hidup di neraka,” lanjut Trump, mengartikulasikan pandangan suram mengenai status quo.  

"Kita berada di negara yang gagal, namun negara ini tidak akan mengalami kegagalan lagi. Kami akan menjadikannya hebat lagi.”

Sebagai informasi, debat keduanya diselenggarakan di Atlanta, pada Kamis malam, 27 Juni 2024, peristiwa tersebut akan menjadi sejarah dalam beberapa hal.

Debat yang dipandu oleh CNN dan dimulai pada pukul 21.00, Waktu Bagian Timur, menandai debat presiden pertama antara presiden petahana dan mantan presiden.

Ini juga merupakan pertama kalinya sejak tahun 1980-an sebuah organisasi selain Komisi Debat Presiden mensponsori debat pemilihan umum presiden, dan merupakan debat pemilihan umum presiden yang paling awal dalam sejarah modern.

Selain itu, debat capres AS ini juga menampilkan dua kandidat utama tertua dalam pemilihan presiden.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya