Tak Hanya Hijab, Sederet Tradisi Muslim Ini Juga Dilarang Presiden Tajikistan

Presiden Tajikistan Emomali Rahmon
Sumber :
  • Yahoo News

Dushanbe – Meskipun memiliki masyarakat yang sebagian besar beragama lslam, namun Presiden Tajikistan secara resmi melarang penduduknya untuk merayakan dua hari raya besar Islam, yakni Idul Fitri dan Idul Adha.

Cerita Luhut soal Ramalan Gusdur yang Menjadi Kenyataan

Melansir dari situs resmi, Kamis, 27 Juni 2024, Presiden Tajikistan mengatakan bahwa aturan ini diberlakukan demi melindungi nilai-nilai asli budaya nasional, mencegah tahayul dan prasangka serta mencegah pemborosan dalam pengadaan perayaan dan upacara.

Wanita Tajikistan mengenakan kerudung atau hijab penutup kepala

Photo :
  • World Bank
Muslim Tapi Tak Selalu Ikuti Aturan Al-Quran, Cinta Laura: Kita Tinggal di Dunia Modern

Tidak hanya pelarangan menggunakan hijab dan perayaan dua hari besar Muslim, Presiden Tajikistan juga melarang beberapa tradisi Muslim lainnya. Berikut beberapa tradisi Muslim yang di ban oleh pemerintah Tajikistan:

Larangan Pakaian Muslim

Pimpinan Muslim AS Kecewa Donald Trump Pilih Kabinet Pro-Irael

Pemerintah melarang warga negaranya untuk mengenakan pakaian muslim. Presiden Tajikistan mengatakan, pelarangan atribut muslim dilakukan untuk melindungi nilai-nilai budaya nasional dan mencegah tahayul serta ekstremisme.

Beberapa tahun terakhir, Tajikistan juga memperketat larangan memakai pakaian dan atribut keagamaan terutama pakaian muslim. Ini berlaku di sekolah-sekolah dan beberapa tempat kerja.

Larangan Tradisi Idul Fitri

Tradisi Idul Fitri juga dilarang di Tajikistan. Undang-undang ini melarang Muslim Tajikistan yang dikenal dengan 'iydgardak' yang berlangsung saat Idul Fitri, di mana anak-anak mengunjungi rumah-rumah untuk mendapat uang saku.

Anak di bawah 18 Tahun Dilarang Masuk Masjid

Tajikistan juga melarang anak di bawah 18 tahun untuk memasuki masjid kecuali pada hari raya keagamaan yang diakui oleh negara. Melansir dari laman Centre For Eastern Studies, jika melanggar aturan ini, orang tua akan dikenakan sanksi.

Tiang bendera Tajikistan

Photo :
  • Atlas Obscura

Penutupan Ribuan Masjid Dalam Setahun

Menurut laporan Euro News, Tajikistan setidaknya menutup hampir dua ribu masjid pada 2017 silam. Pemerintah mengklaim bahwa penutupan tersebut atas permintaan warga setempat.

Pada awal 2018, Komite Negara Urusan Agama dan Peraturan Tradisi, Upacara dan Ritual Tajikistan mengatakan bahwa 1.938 masjid ditutup paksa dan diubah menjadi fungsi sekuler. Meski demikian, pembela hak asasi manusia, Faiznisso Vokhidova mencatat masjid-masjid itu ilegal.

Mengubah Masjid Menjadi Kedai Teh

Penutupan masjid yang belum mendapat izin dari pihak berwenang diubah menjadi kedai teh. Komite Urusan Agama Tajikistan mengklaim sebanyak 2 ribu masjid ilegal diubah menjadi kedai teh, tempat pangkas rambut, pusat kebudayaan, klinik medis dan taman kanak-kanak.

Setiap tahunnya, ratusan tempat ibadah Islam yang tidak terdaftar di sana ditutup paksa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya