Ingin Konflik Mereda di Timur Tengah, AS Minta Israel Hindari Eskalasi dengan Lebanon
- VIVA.co.id/Natania Longdong
Washington – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken meminta pada Menteri pertahanan Israel untuk menghindari eskalasi lebih lanjut di Lebanon. Hal itu disampaikan oleh Blinken ketika keduanya membahas upaya untuk mencapai kesepakatan untuk membebaskan sandera di Gaza, pada Senin, 24 Juni 2024.
Menteri Pertahanan Yoav Gallant diketahui sedang berkunjung ke Washington untuk menegaskan kembali nilai hubungan dengan sekutu utama Israel, setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu secara terbuka mengecam Amerika Serikat atas penundaan pengiriman senjata.
"Dalam pertemuan dua jam dengan Gallant di Departemen Luar Negeri, Blinken membahas diplomasi tidak langsung antara Israel dan Hamas mengenai perjanjian, yang menjamin pembebasan semua sandera dan meringankan penderitaan rakyat Palestina,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, dikutip dari Asharq Al-Awsat, Rabu, 26 Juni 2024.
Blinken juga menggarisbawahi pentingnya menghindari eskalasi konflik lebih lanjut dan mencapai resolusi diplomatik yang memungkinkan keluarga Israel dan Lebanon untuk kembali ke rumah mereka, tambah Miller dalam sebuah pernyataan.
Ketegangan meningkat seiring meningkatnya baku tembak antara Israel dan gerakan bersenjata Hizbullah di Lebanon yang didukung Iran.
Netanyahu mengatakan pasukan Israel akan mengakhiri perang paling intens di Gaza dan akan mengerahkan pasukannya ke perbatasan utara, meskipun ia menganggap tindakan tersebut sebagai tindakan defensif.
Sebelumnya, Presiden Joe Biden pada 31 Mei menyusun rencana gencatan senjata di Gaza dan pembebasan sandera.
Hamas, yang melancarkan konflik dengan menyerang Israel pada 7 Oktober, kembali menyampaikan tuntutannya, dan Amerika Serikat berharap kesenjangan tersebut dapat dijembatani.
Netanyahu, yang menghadapi protes besar yang menyerukan agar dia menerima kesepakatan tersebut, dalam beberapa hari terakhir telah membuat kesal pemerintahan Biden dengan menuduh Washington mengurangi pengiriman senjata dan amunisi.
Gallant, tanpa menyebut nama Netanyahu, mengambil pendekatan berbeda.
“Mata musuh dan teman kita tertuju pada hubungan antara AS dan Israel,” katanya kepada Blinken.
"Kita harus menyelesaikan perbedaan di antara kita dengan cepat dan berdiri bersama, ini adalah cara kita mencapai tujuan kita dan melemahkan musuh kita."