4 Orang Penerobos Rumah PM Inggris Ditangkap, Sempat 'Pup' di Sungai Milik Rishi Sunak

PM Inggris Rishi Sunak.
Sumber :
  • AP Photo/Kirsty Wigglesworth

LondonPolisi Inggris membekuk empat orang, pada Selasa, 25 Juni 2024, karena menerobos masuk kediaman Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak. Hal itu disampaikan oleh polisi setempat dalam sebuah pernyataan.

Kompolnas Minta Kapolri Tindak Tegas Anggota yang Peras Penonton DWP Asal Malaysia

Penangkapan tersebut terjadi saat Sunak menghadiri kampanye pemilihan umum, di mana dia berjuang untuk mengalahkan Partai Buruh yang beraliran kiri-tengah yang unggul dalam pemilu.

“Kami telah menangkap empat orang di halaman rumah Perdana Menteri sore ini,” kata Polisi North Yorkshire dalam sebuah pernyataan.

GP Ansor Kutuk Arogansi Polisi Banting Warga saat Jemput Keluarga di Pelabuhan Ambon

Mobil menabrak pagar rumah PM Inggris Rishi Sunak di Downing Street di London

Photo :
  • Ben Hatton/PA via AP

“Petugas kami berhasil menangkap keempat pria itu dalam waktu satu menit setelah mereka memasuki halaman (rumah),” tambahnya, dikutip dari The Sundaily, Rabu, 26 Juni 2024.

Dimintai Keterangan, Polisi Sebut Korban Dugaan Penganiayaan Chandrika Chika Masih Merasakan Sakit

Para tersangka diketahui berusia antara 20 dan 52 tahun dan berasal dari berbagai wilayah di negara itu. Mereka ditahan polisi untuk diinterogasi dan penyelidikan masih berlangsung, kata polisi.

Sebelumnya, sebuah video yang diposting di X oleh grup Youth Demand menunjukkan seorang pemuda memasuki sebuah rumah dan buang air besar di tempat yang disebut-sebut sebagai danau milik Sunak.

“Kami harus berterima kasih banyak kepada Partai Konservatif, mulai dari sungai-sungai yang tercemar hingga sekolah-sekolah yang runtuh dan penghancuran NHS," kata sebuah pernyataan dari kelompok tersebut,

Perdana Menteri Inggris (PM Inggris) Rishi Sunak

Photo :
  • AP Photo/David Cliff

Ini bukan pertama kalinya rumah Sunak menjadi sasaran.

Musim panas lalu, aktivis Greenpeace menutupinya dengan lembaran hitam minyak untuk memprotes keputusan pemerintah Konservatif yang memberikan izin minyak dan gas baru.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya