Istri Netanyahu Tuduh Panglima Militer Rencanakan Kudeta Terhadap Suaminya

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (Doc: AP Photo)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Tel AvivIstri dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, menuduh pejabat tinggi militer berupaya mengatur kudeta terhadap suaminya. Tuduhan tersebut dilontarkan dalam pertemuan pekan lalu dengan beberapa keluarga warga Israel, yang ditawan di Jalur Gaza.

Israel Kembali Gempur Lebanon Selatan, Tewaskan 35 Orang dalam Sehari

“Pasukan Israel berusaha melakukan kudeta militer terhadap suami saya,” kata Sara Netanyahu, dikutip dari ANews, Rabu, 26 Juni 2024.

Ketika beberapa anggota keluarga menyela, dia mengatakan bahwa dirinya tidak bisa percaya pada militer Israel. “Ketidakpercayaannya hanya berlaku pada tokoh senior militer, bukan IDF (tentara) secara keseluruhan,” ujarnya.

Hasil Survei: 42 Persen Remaja Yahudi di AS Percaya Israel Lakukan Genosida di Gaza

"Lebih dari sekali petinggi militer menginginkan untuk melancarkan kudeta."

Sara Netanyahu bukan satu-satunya anggota keluarga yang menuduh para pemimpin militer. Putranya, Yair Netanyahu, juga melontarkan tuduhan serupa awal bulan ini.

Kemanusiaan Lebih Penting dari Sepakbola: Timnas Indonesia, Sudan, Mesir Tolak Israel dan Korbankan Piala Dunia

Pada 17 Juni 2024, Yair menuduh militer dan dinas keamanan Shin Bet, melakukan pengkhianatan selama serangan Hamas pada 7 Oktober.

"Apa yang mereka coba sembunyikan? Jika tidak ada pengkhianatan, lalu mengapa mereka takut pihak eksternal dan independen menyelidiki apa yang terjadi?," tulis Yair di X.

“Mengapa tentara dan kepala intelijen terus mengklaim bahwa Hamas dihalangi? Di mana Angkatan Udara pada tanggal 7 Oktober?," tambahnya.

Dalam beberapa bulan terakhir, banyak pemimpin militer, keamanan, dan politik Israel yang mengambil tanggung jawab atas kegagalan yang menyebabkan serangan Hamas pada 7 Oktober. Namun, Netanyahu menolak bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Israel, yang mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, telah menghadapi kecaman internasional ditengah serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan Hamas.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya