Tekanan Udara Bermasalah, Pesawat Maskapai Malaysia Airlines Putar Balik

Pesawat Maskapai Malaysia Airliness (Doc: AP Photo)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Kuala Lumpur – Sebuah penerbangan Malaysia Airlines tujuan Bangkok terpaksa putar balik darurat dan kembali ke Bandara Internasional Kuala Lumpur, pada Senin, 24 Juni 2024, setelah mengalami masalah tekanan udara saat lepas landas. Penerbangan MH780 itu membawa 164 penumpang dan 12 awak, berangkat dari Kuala Lumpur.

Pemerintah Malaysia Setujui Lanjutkan Pencarian Pesawat MH370, Ini Respons Keluarga Korban

Namun, penerbangan itu harus melakukan penurunan darurat dengan kode squawk 7700. Bahkan ketika pilot mengambil tindakan segera, ketinggian kabin tetap dalam batas aman.


Source : wikipedia.org

Tiga Bandara Ini Dalam Pantauan Khusus AirNav Buntut Cuaca Ekstrem saat Nataru

Pesawat tetap stabil selama pengalihan dan mendarat dengan selamat kembali di Bandara Internasional Kuala Lumpur, hanya dua jam setelah keberangkatan awalnya.

Melansir dari Wion, Selasa, 25 Juni 2024, juru bicara Malaysia Airlines, menyatakan bahwa penyelidikan mengenai penyebab masalah tekanan udara saat ini sedang dilakukan.

Malaysia Lanjutkan Pencarian Pesawat MH370

Laporan yang mengutip data penerbangan menunjukkan pesawat tersebut berangkat dari Bandara Internasional Kuala Lumpur pada Senin malam, pukul 18.17 waktu setempat.

Pesawat yang diidentifikasi sebagai Boeing 777-200ER sempat naik ke ketinggian 40.000 kaki untuk penerbangan menuju Bangkok. Tapi, pilot mengumumkan keadaan darurat saat pesawat masih terbang di atas semenanjung Malaysia.

Sebagai informasi, Malaysia Airlines kerap mengalami beberapa insiden besar.  Malaysia Airlines Penerbangan 370, sebuah Boeing 777 yang terbang dari Kuala Lumpur menuju Beijing, pada 8 Maret 2014, juga menghilang di atas Samudera Hindia dengan 239 orang di dalamnya. 

Malaysia Airlines MH370 telah hilang selama hampir sepuluh tahun

Photo :
  • Sky News

Malaysia Airlines Penerbangan 17, sebuah Boeing 777 yang terbang dari Amsterdam ke Kuala Lumpur, pada 17 Juli 2014, pun ditembak jatuh di Ukraina timur dan menewaskan 298 orang di dalamnya.

Penyelidikan Belanda menetapkan pesawat itu terkena rudal permukaan-ke-udara buatan Rusia. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya