Rusia Akan Coba Segala Cara agar Tak Banyak Negara Terlibat di Konflik Timur Tengah

Menlu Rusia Sergey Lavrov
Sumber :
  • VIVA/ Natania Longdong

Minsk – Rusia mengatakan pada hari Senin, 24 Juni 2024, bahwa pihaknya akan melakukan segala cara untuk mencegah negara lainnya terjerumus ke dalam konflik di Timur Tengah.

Tawarkan Diri Jadi Terapis Pijat Plus Plus di Bali, 2 WNA Rusia Dideportasi ke Moskow

“Mengenai kemungkinan semakin banyak negara terlibat dalam perang di Timur Tengah, kami melakukan segalanya untuk mencegah hal ini terjadi,” kata Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov saat konferensi pers bersama timpalannya dari Belarusia, Sergey Aleinik di Minsk.

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov

Photo :
  • Russian Foreign Ministry Press Service via AP
Ganti Jet Tempur Tua Bikinan Amerika, Iran Beli Puluhan Pesawat Canggih Su-35 Rusia

Dia mengatakan Moskow sangat mengetahui siapa yang berada di balik gagasan konflik tersebut.

Dia menambahkan bahwa dalam banyak kasus, konflik disebabkan oleh niat masing-masing pemimpin untuk mempertahankan posisi politik dalam negeri mereka.

Pertama di Indonesia, Guru Besar UI Dianugerahi Gelar Honorary Doctor dari SPbPU Rusia

Dilansir dari ANews, Selasa, 25 Juni 2024, Lavrov tiba di ibu kota Belarusia, Minsk, dalam kunjungan resminya selama dua hari.

Lavrov juga mengatakan bahwa hampir semua yang dilakukan negara-negara Barat sejak dimulainya perang Rusia-Ukraina dibangun sejalan dengan ultimatum yang ditujukan kepada Moskow.

Namun, dia menyangkal adanya perundingan bawah tanah.

“Barat menolak untuk menyelenggarakan perundingan secara adil, belum lagi fakta bahwa seseorang bernama Zelenskyy telah melarang seluruh kepemimpinan Ukraina untuk melakukan perundingan dengan Federasi Rusia,” tambahnya.

VIVA Militer: Tentara Rusia kibarkan bendera negara di wilayah Ukraina

Photo :
  • wsj.com

Ia juga mengatakan bahwa Rusia belum menerima permintaan apapun mengenai kemungkinan diadakannya konferensi kedua mengenai Ukraina.

“Semua rumusan yang dilontarkan Barat mengenai topik ini sejalan dengan kebijakan ultimatum yang sama terhadap Federasi Rusia. Dan karena itu, rumusan tersebut tidak dapat diterima.”

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya