56 Orang Tewas Karena Kosumsi Minumal Alkohol Beracun di India
- http://sebaiknyaanda-tahu.blogspot.com/
New Delhi – Korban tewas akibat minuman alkohol beracun di India telah meningkat menjadi 56 orang, dan 117 orang lainnya dilarikan ke rumah sakit, namun berada dalam tahap pemulihan. Hal itu disampaikan oleh polisi setempat, pada Senin, 24 Juni 2024.
Pekan lalu, ratusan orang di distrik Kallakurichi di negara bagian selatan Tamil Nadu mengonsumsi “arak” buatan lokal yang dicampur dengan metanol.
Ratusan orang meninggal setiap tahun di India karena alkohol murah yang dibuat di tempat penyulingan, namun keracunan ini adalah salah satu yang terburuk dalam beberapa tahun terakhir.
Untuk meningkatkan potensinya, minuman keras tersebut sering kali dibubuhi metanol, yang dapat menyebabkan kebutaan, kerusakan hati, dan kematian.
"Sejauh ini 56 orang telah meninggal dan sekitar 117 orang sedang dalam perawatan medis," kata Pejabat tinggi kepolisian distrik Rajat Chaturvedi, dikutip dari Channel News Asia, Senin, 24 Juni 2024.
Saingan politik di negara bagian tersebut saling menyalahkan atas kematian itu, dan lokasi tragedi tersebut diprotes oleh politisi oposisi setempat pada hari Senin.
Tamil Nadu bukanlah negara kering, namun minuman keras yang diperdagangkan di pasar gelap memiliki harga yang lebih rendah dibandingkan alkohol yang dijual secara legal.
Menjual dan mengonsumsi minuman keras dilarang di beberapa wilayah lain di India, sehingga semakin mendorong berkembangnya pasar gelap untuk minuman keras yang kuat dan terkadang mematikan.
Tahun lalu, alkohol beracun menewaskan sedikitnya 27 orang di negara bagian Bihar, India timur, sementara pada tahun 2022, setidaknya 42 orang meninggal di Gujarat.
Media India melaporkan bahwa buruh miskin di distrik Kallakurichi secara teratur membeli minuman keras dalam kantong plastik seharga US$ 0,70 atau setara dengan Rp 1,1 juta, yang akan mereka minum sebelum bekerja.
Namun, gelombang ini sangat menghancurkan. Beberapa orang menjadi buta, sementara yang lain pingsan di jalan dan meninggal sebelum mereka sempat sampai ke rumah sakit.