Korban Jiwa Aksi Terorisme di Rusia Naik Jadi 16 Orang, Seorang Pendeta Tewas Digorok

Suasana di Gereja Rusia Setelah Aksi Teroris (Doc: RIA Novosti)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Moskow – Setidaknya 15 petugas polisi dan seorang pendeta tewas, setelah orang-orang bersenjata, pada Minggu, 23 Juni 2024, melakukan serangan di beberapa tempat ibadah di provinsi paling selatan Dagestan Rusia, kata pihak berwenang setempat.

Mantapkan Latihan Tempur Bersama, TNI AL dan Angkatan Laut Rusia Gelar Pre Sail Brief

Sergey Melikov, pemimpin Republik Dagestan, mengatakan setidaknya enam militan juga tewas menyusul serangan terhadap gereja, sinagoga dan pos polisi di kota Derbent dan ibu kota daerah Makhachkala.

Serangan Teroris di Rusia (Doc: ANews)

Photo :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong
Razman Nasution Laporkan 3 Polisi yang Tangani Kasus Jerat Vadel Badjideh, Ini Alasannya...

Seorang pendeta yang terbunuh dalam serangan terhadap sebuah gereja di Derbent diidentifikasi oleh Ketua Komisi Pengawasan Publik Dagestan Shamil Khadulaev sebagai Pastor Nikolay.

“Mereka menggorok lehernya. Dia berusia 66 tahun dan sakit parah,” kata Khadulaev, dikutio dari CNN Internasional, Senin, 24 Juni 2024.

Digempur Pasukan Ukraina, Tentara Korut Banyak yang Mati

Seorang penjaga keamanan bersenjatakan pistol juga ditembak, kata Khadulaev. Kondisi penjaga beserta jumlah korban masih belum jelas.

Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, yang terjadi tiga bulan setelah afiliasi ISIS, ISIS-K, mengklaim serangan di Balai Kota Crocus di Moskow yang merenggut lebih dari 140 nyawa dalam salah satu kekejaman teroris paling mematikan di Rusia selama bertahun-tahun.

Badan penegak hukum mengatakan kepada kantor berita pemerintah TASS bahwa orang-orang bersenjata di Dagestan adalah penganut organisasi teroris internasional.

Dagestan adalah wilayah yang mayoritas penduduknya Muslim dan merupakan rumah bagi sejumlah kecil warga Kristen dan bahkan lebih sedikit lagi minoritas Yahudi.

Pasukan keamanan Rusia memerangi pemberontakan Islam di wilayah pegunungan pada tahun 2000an yang menyebar dari negara tetangga Chechnya, meskipun serangan menjadi lebih jarang dalam beberapa tahun terakhir.

Muftiyat Republik Dagestan, sebuah organisasi Islam terpusat yang sebelumnya melaporkan jumlah korban jiwa, telah menghapus semua postingan yang terkait dengan jumlah korban tewas dan luka-luka.

Sebelumnya, pihak berwenang setempat melaporkan sedikitnya sembilan orang tewas dan 25 lainnya luka-luka dalam serangan tersebut.

Ilustrasi garis polisi.

Photo :
  • Pixabay

Muftiyat kini mengatakan petugas penegak hukum, ulama, dan warga biasa, termasuk di antara korban namun tidak menyebutkan jumlah pastinya.

Salah satu petugas penegak hukum yang terbunuh adalah Mavludin Khidirnabiev, kepala departemen kepolisian Dagestan, menurut saluran Telegram Kementerian Dalam Negeri Dagestan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya