Momen Putin Sopiri Kim Jong Un Sambil Tertawa Bersama
- VIVA.co.id/Natania Longdong
Pyongyang – Sebuah video yang beredar baru-baru ini memperlihatkan Presiden Rusia, Vladimir Putin menyopiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un dengan limusin Aurus buatan Rusia.
Momen keduanya menjadi bukti bahwa semakin dekatnya antara kedua negara dan para pemimpinnya.
Dalam video yang pertama kali dirilis oleh TV pemerintah Rusia, pemimpin Kremlin tersebut terlihat berada di belakang kemudi Aurus lapis baja hitam, yang merupakan mobil resmi kepresidenannya di Rusia, dengan Kim duduk di kursi penumpang, tepat di samping Putin.
Saat mobil melewati area taman yang terawat, kedua pemimpin tersebut mengobrol dan tertawa sepanjang perjalanan.
Melansir dari NDTV, Jumat, 21 Juni 2024, para pemimpin juga bergiliran mengantar satu sama lain sambil mengobrol riang selama perjalanan.
Usai perjalanan singkat, kedua pemimpin tersebut kemudian terlihat berjalan berdampingan dan mengobrol di jalan setapak di kawasan hutan.
Menurut laporan, Putin telah menghadiahkan Kim limosin buatan Rusia pada bulan Februari tahun ini dan kembali menghadiahkannya kendaraan yang sama.
Kim, yang diyakini sebagai penggemar berat otomotif, kini memiliki setidaknya dua kendaraan tersebut
Kim diketahui memiliki banyak koleksi kendaraan mewah asing yang mungkin diselundupkan, seiring dengan resolusi Dewan Keamanan PBB yang melarang ekspor barang mewah ke Korea Utara. Dia juga memiliki limosin Maybach, beberapa Mercedes, Rolls-Royce Phantom, dan kendaraan sport Lexus.
Aurus Senat, bergaya retro seperti limosin ZIL era Soviet, adalah mobil resmi kepresidenan Rusia. Ketika Kim mengunjungi Rusia pada September tahun lalu, Putin menunjukkan kepadanya salah satu kendaraan tersebut.
Sebagai imbalannya, pemimpin Korea Utara memberi Presiden Rusia sepasang anjing Pungsan, ras lokal Korut.
Kim dan Putin terlihat memandangi anjing-anjing itu, yang diikat di pagar yang ditutupi bunga mawar, dalam sebuah segmen yang disiarkan di Televisi Pusat Korea yang dikendalikan pemerintah pada hari Kamis, 20 Juni 2024.
Para pemimpin Korea Utara dan Rusia juga menandatangani perjanjian yang memperdalam kerja sama militer mereka dengan memasukkan janji pertahanan bersama untuk saling membantu jika diserang, dan Kim Jong Un menyebut hubungan baru tersebut sebagai "aliansi".