Sinyal Hidrofon Ini Bisa Menunjukkan Titik Jatuhnya Pesawat MH370, Misteri Terpecahkan?

Ilustrasi Malaysia Airlines Penerbangan MH370
Sumber :
  • Netflix

VIVA – Kabar terbaru dari pencarian akhir pesawat Malaysia Airlines penerbangan 370 (MH370) yang hilang di Samudera Hindia pada 10 tahun lalu. Sekelompok peneliti Inggris dilaporkan telah mendeteksi sebuah sinyal bawah laut yang kemungkinan menunjukkan titik akhir pesawat MH370.

Anindya Bakrie: Kadin Upayakan Pendanaan Transisi Energi dan Perumahan dari Inggris

Diketahui, Pesawat Boeing 777-200 ER  itu menjadi berita utama internasional satu dekade lalu ketika berangkat dari ibu kota Malaysia, Kuala Lumpur dan menuju ke Beijing, Tiongkok, dan menghilang tak lama kemudian.

Meskipun data satelit mengungkapkan bahwa pesawat tersebut menyimpang dari jalurnya dan tampaknya jatuh di Samudera Hindia bagian selatan, berbagai pencarian ekstensif hanya menghasilkan sedikit petunjuk mengenai nasib sebenarnya dari pesawat tersebut dan penumpangnya.

Ketum Kadin Anindya Ungkap Prabowo Bakal Umumkan Kesepakatan RI dengan Perusahaan Besar di Inggris

Sinyal yang ditangkap oleh mikrofon bawah air bisa menjadi kunci menemukan MH370

Photo :
  • Cardiff University

Menurut peneliti Inggris, pesawat yang membawa 239 penumpang dan awak tersebut diyakini kehabisan bahan bakar dan jatuh di laut setelah keluar jalur dalam penerbangannya dari Kuala Lumpur ke Beijing pada 8 Maret 2014.

Tiba di Inggris, Presiden Prabowo Dijadwalkan Bertemu Raja Charles III

Meski operasi pencarian yang dilakukan telah mencakup area perairan seluas 119.140 kilometer persegi, hanya 18 bagian pesawat yang ditemukan sejauh ini. Puing tersebut ditemukan terdampar di daratan karena hanyut terbawa arus laut.

Menurut laporan harian Inggris The Telegraph, kelompok peneliti dari Wales itu berhasil mengidentifikasi sinyal sepanjang enam detik dengan mikrofon bawah air --atau hidrofon-- yang dapat menunjukkan lokasi akhir pesawat tersebut.

Hidrofon, yang awalnya didesain untuk mendeteksi uji coba nuklir terlarang, itu mendapatkan sinyal pada rentang waktu ketika pesawat hilang itu diperkirakan jatuh.

Kelompok ahli tersebut menjalankan penelitian mereka berdasarkan analisis bahwa pesawat sebesar Boeing 777 akan menimbulkan energi kinetis serupa dengan gempa kecil jika menghantam permukaan laut dalam kecepatan 200 meter per jam.

Hantaman sekeras itu memiliki kekuatan yang cukup untuk direkam hidrofon, meski berjarak beribu-ribu kilometer jauhnya.

Menurut peneliti tersebut, sinyal terdeteksi di Cape Leeuwin di Australia barat dan merupakan satu dari dua pos hidrofon yang berlokasi cukup dekat dari lokasi terakhir pesawat yang diketahui.

Perusahaan robot kelautan Ocean Infinity yang bermarkas di Texas telah diundang otoritas Malaysia untuk melakukan pencarian pesawat yang hilang tersebut.

Meskipun perburuan pesawat itu pada tahun 2018 tidak menemukan apa pun, perusahaan robotika tersebut tetap bertekad untuk terus mencari dan mengajukan proposal pencarian terbarunya tahun lalu. 

KS Nathan, anggota kelompok Voice MH370 yang terdiri dari kerabat penumpang yang hilang, mengatakan Ocean Infinity akan memperbarui pencariannya tahun lalu tetapi perburuan tersebut harus ditunda karena keterlambatan pengiriman armada kapal barunya dan peralatan pencarian. 

Pemerintah Malaysia menolak mengungkapkan biaya yang diajukan oleh Ocean Infinity jika mereka berhasil menemukan pesawat tersebut, namun menyatakan bahwa hal tersebut masih harus dinegosiasikan. 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya