Dewan Eropa: Standar Ganda Ukraina dan Timur Tengah Tak Dapat Diterima

VIVA Militer: Kondisi ibukota Ukraina, Kiev, pasca serangan rudal Rusia
Sumber :
  • dsns.gov.ua

Moskow - Presiden Dewan Eropa Charles Michel mengatakan standar ganda tidak dapat diterima sehubungan dengan konflik di Ukraina, Timur Tengah, dan belahan dunia lainnya.

Bule Rusia Dideportasi, Overstay hingga Tak Bayar Tagihan RS Rp 33 Juta di Bali

"Hukum internasional harus selalu dilindungi dan di mana pun, tanpa ambiguitas, di Ukraina, di Timur Tengah, dan di mana pun di dunia. Ini adalah tanggung jawab global kita," kata Michel, Sabtu, 15 Juni 2024.

"Tidak ada ruang untuk standar ganda," ujarnya pada pertemuan puncak yang diselenggarakan oleh Swiss.

Indonesia di Atas AS dan Rusia dalam Hal Ini

VIVA Militer: Serangan artileri roket militer Rusia di Ukraina

Photo :
  • 19fortyfive.com

Dalam hal konflik Ukraina-Rusia, Michel mengatakan bahwa Ukraina-lah yang memutuskan kapan akan memulai dialog dengan Rusia.

Rudal Storm Shadow Hantam Kursk, Jenderal Rusia Mati di Ruang Bawah Tanah

Sementara itu, Perdana Menteri Timor-Leste Xanana Gusmao mengatakan pada pertemuan puncak tersebut bahwa hukum internasional saat ini sering diterapkan secara selektif ketika beberapa negara menentang pendudukan di satu negara, namun tidak di negara lain.

Presiden Xanana turut menyerukan semua pihak untuk memperlakukan semua konflik di belahan dunia mana pun dengan setara.

“Saat ini, sekitar 65 perang masih terus terjadi di seluruh dunia. Sekalipun perang tersebut tampaknya jauh dari negara kita, kita tidak boleh melupakannya,” ujarnya.

VIVA Militer: Serangan rudal militer Rusia di Ukraina

Photo :
  • theconversation.com

Swiss menjadi tuan rumah konferensi tingkat tinggi mengenai Ukraina di resor Buergenstock di luar Lucerne pada 15-16 Juni. Sekitar 90 negara dan organisasi mengkonfirmasi partisipasi mereka, menurut Swiss.

Rusia tidak menerima undangan.

Namun meskipun menerima undangan, Rusia tidak akan menghadiri konferensi tersebut, kata Vladimir Khokhlov, juru bicara Kedutaan Besar Rusia di Bern, pada April. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya