Dua Situs Bersejarah di Arafah, Tempat Favorit Wukuf Jemaah Haji 

Jabal Rahmah di Arafah saat Wukuf
Sumber :
  • MCH 2022

VIVA – Arafah merupakan sebuah gunung dan lembah tandus yang sangat luas di Kota Makkah, Arab Saudi, yang menjadi salah satu tempat paling sakral saat musim haji. 

Strategi Bank Muamalat Bidik Potensi Besar Segmen Tabungan Haji Anak

Padang Arafah seluas 1.200 hektare itu terletak 20 km (12 mil) tenggara Makkah, menjadi tempat yang hanya ramai dipadati jemaah setahun sekali saat puncak haji 9 Zulhijah.

Begitu sakralnya Arafah karena disebutkan beberapa kali dalam Al Quran sebagai situs suci dalam peribadatan haji bersama dengan Muzdalifah dan Mina. Arafah menjadi tempat yang disyariatkan untuk pelaksanaan wukuf.   

Dahnil Anzar Ingatkan Pesan Presiden Prabowo Jangan Main-main Dengan Pengelolaan Haji

Wukuf merupakan rukun haji yang harus dilakukan seluruh jemaah haji. Jika tidak mengerjakan wukuf di Arafah, sama artinya dengan tidak mengerjakan haji.

Begitu pentingnya wukuf di Arafah, sehingga orang-orang yang dalam keadaan tidak suci dari hadas besar atau kecil, wanita yang sedang nifas atau haid boleh melakukan wukuf. Pun dengan jemaah yang sakit akan di-safariwukufkan agar dapat menunaikan rukun haji tersebut.

Hajj Expo 2024 Dibuka, BPKH Ajak Masyarakat Rencanakan Haji Sejak Dini

Karena lokasinya yang sangat luas dan mampu menampung jutaan jemaah haji, sehingga otoritas Arab Saudi menyiapkan sejumlah fasilitas dan membagi zona tenda-tenda jemaah haji sesuai negara. 

Meski demikian, ada dua tempat di Arafah yang menjadi lokasi favorit jemaah haji menghabiskan waktu untuk melaksanakan wukuf. Berikut lokasinya:

Jemaah haji melaksanakan wukuf di Arafah - Jabal Rahmah tahun 2023

Photo :
  • AP Photo/Amr Nabil

Jabal Rahmah adalah sebuah bukit yang terletak di Arafah, Makkah, Arab Saudi. Bukit ini memiliki nilai sejarah yang penting dalam agama Islam. Jabal Rahmah secara harfiah berarti "Bukit Kasih" dalam bahasa Arab.  

Jabal Rahmah diyakini sebagai tempat di mana Nabi Adam dan Hawa bertemu setelah mereka diusir dari surga. Ini merupakan tempat di mana mereka meminta pengampunan dari Allah SWT dan dipertemukan kembali setelah mengalami pengasingan. 

Oleh karena itu, bukit ini memiliki nilai simbolis sebagai tempat rekonsiliasi dan pengampunan. 

Ketika musim Haji, ribuan umat Islam yang menunaikan Haji akan menghabiskan seluruh waktu siangnya pada 9 Dzulhijjah di Jabal Rahmah untuk berdoa dan meminta pengampunan kepada Allah SWT. 

Tak heran, bukit berbatu tandus itu terlihat berwarna putih ketika siang hari di hari Arafah karena begitu dipadati jemaah haji yang melaksanakan wukuf.

Masjid Namirah di kawasan Arafah, Makkah, Arab Saudi

Photo :
  • @LifeSaudiArabia

Masjid Namirah merupakan masjid yang berada di wilayah Arafah, letaknya sebelah barat Jabal Rahmah, menjadi salah satu ikon dari Arafah karena sering diserbu jemaah saat puncak haji 9 Zulhijah. 

Masjid ini dibuka setahun sekali di musim haji karena letaknya jauh dari pemukiman, dan ramai saat puncak ibadah haji karena di masjid tersebut khutbah Arafah yang fenomenal itu disampaikan.

Dalam sejarahnya, Masjid Namirah atau disebut Masjid Arafah merupakan tempat Rasulullah SAW memberikan khutbah perpisahannya atau khutbah wada sebelum Nabi meninggal dunia. 

Sebagai napak tilas dari peristiwa bersejarah itu, tempat di mana Rasulullah menyampaikan khutbah wada itu dibangun sebuah masjid pada pertengahan abad kedua oleh penguasa Abbasiyah dan diberi nama Masjid Namirah.

Uniknya, meskipun letaknya di Arafah, tidak semua bagian dalam masjid dua lantai seluas 124.000 m2 ini boleh untuk wukuf. Sebab, sebagian dari Masjid Namirah yang mengarah ke timur terletak di wadi atau lembah ‘Uranah. 

Wadi 'Uranah tidak termasuk Arafah dan Rasulullah SAW melarang umat Islam berwukuf di tempat itu sesuai dengan sabda Rasulullah SAW saat melakukan ibadah haji wada: "Aku berwukuf di sini dan Arafat seluruhnya tempat wukuf, kecuali wadi ’Uranah,"

Jadi, Masjid Namirah yang terletak di dalam wadi ini tidak termasuk Arafah meski wadi ini berbatasan langsung dengan Arafah.

Itu sebabnya, banyak papan nama yang dipasang di dalam Masjid Namirah untuk mengingatkan 'perbatasan' agar jamaah haji tetap berada di Arafah. Dengan demikian, ibadah yang mereka jalani tetap dianggap sah dan bernilai sempurna.
 
 
 


  
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya