WHO Sebut Gegara Israel 8.000 Anak Gaza Menderita Kekurangan Gizi

Anak-anak Palestina mengadakan konferensi pers di Gaza
Sumber :
  • Twitter Video

Gaza – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), melaporkan pada Kamis, 13 Juni 2024, bahwa perang genosida Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza telah mengakibatkan lebih dari 8.000 anak di bawah usia lima tahun menderita kekurangan gizi parah.

Penghancuran Bangunan Jadi Komponen Utama Israel Jajah Palestina, Menurut Laporan Uni Eropa

Di antara 8.000 anak di bawah usia lima tahun, 1.600 di antaranya menderita malnutrisi akut yang parah, yang biasa disebut dengan (severe wasting), yang merupakan bentuk malnutrisi paling fatal.

Ilustrasi anak Palestina mengantri mengambil air

Photo :
  • Middle East Monitor
Senat AS Gagal Stop Penjualan Senjata Perang ke Israel tapi Teguran Keras untuk Biden

Pada konferensi pers yang diadakan di Jenewa pada Rabu, 12 Juni 2024, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa sebagian besar penduduk Gaza menghadapi kondisi mendekati kelaparan akibat kehancuran yang disebabkan oleh perang Israel.

"Sudah ada 32 kematian yang disebabkan oleh kekurangan gizi, termasuk 28 kematian terjadi pada anak-anak di bawah lima tahun," kata Ghebreyesus, dikutip dari Middle East Monitor, Jumat, 14 Juni 2024.

China Sebut Veto AS atas Resolusi Gencatan Senjata Gaza Dorong Palestina ke Kegelapan

UNICEF juga mengumumkan pada Selasa, 11 Juni 2024, bahwa 3.000 anak-anak berisiko meninggal di depan mata keluarga mereka karena mereka terus kehilangan akses terhadap makanan dan pengobatan di Gaza selatan.

Kondisi di Rafah, tempat lebih dari satu juta orang mengungsi dan mencari perlindungan sejak awal perang, juga telah memburuk secara signifikan sejak operasi Israel di kota paling selatan tersebut selama sebulan terakhir, yang memaksa para pengungsi untuk melarikan diri lagi dan mempersulit upaya bantuan dan layanan kemanusiaan.

VIVA Militer: Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Jalur Gaza, Palestina

Photo :
  • thehill.com

Awal bulan ini, Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengungkapkan bahwa mereka telah menghentikan operasi di semua tempat penampungan dan sebagian besar layanan bagi warga Palestina di Rafah karena meningkatnya serangan Israel.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya