AS Janji Bantu Palestina Rp 6,5 Triliun Jika Hamas Setujui Gencatan Senjata
- AP-Yonhap
Amman – Amerika Serikat (AS), pada Selasa, 11 Juni 2024, menjanjikan lebih dari US$ 400 juta atau setara dengan Rp 6,5 triliun bantuan baru untuk Palestina. Hal itu disampaikan secara langsung dalam pertemuan puncak darurat di Yordania, di mana para pemimpin dunia mendukung desakan AS untuk melakukan gencatan senjata sebagai satu-satunya solusi akhir untuk membantu Gaza yang dilanda perang.
Yordania dan Mesir menyerukan perundingan mendesak mengenai Laut Mati ketika kelompok bantuan memperingatkan bahwa kondisi di Gaza lebih buruk dari sebelumnya, dengan hampir seluruh penduduk Gaza yang berjumlah lebih dari dua juta orang bergantung pada pengiriman bantuan secara sporadis.
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, dalam perjalanan barunya melintasi wilayah tersebut berupaya untuk mendesak proposal gencatan senjata antara Israel dan Hamas, dan menjanjikan $ 404 juta (Rp 6,5 triliun) bantuan termasuk makanan, air minum, pasokan kesehatan, dan bantuan lainnya untuk Palestina.
Menanggapi kritik atas dukungan AS untuk Israel, Blinken mencatat bahwa permohonan PBB untuk Palestina hanya didanai sepertiganya, dengan kekurangan sekitar US$ 2,3 miliar atau Rp 37,4 trilun.
“Beberapa pihak yang telah menyatakan keprihatinan besar atas penderitaan rakyat Palestina di Gaza, termasuk negara-negara yang mampu memberikan banyak hal, hanya memberikan sedikit atau tidak memberikan bantuan sama sekali,” kata Blinken, dikutip dari The New Arab, Rabu, 12 Juni 2024.
Hal itu kemungkinan merujuk pada musuh AS, Tiongkok dan Rusia.
“Sudah waktunya bagi semua orang, bagi setiap orang untuk mengambil langkah maju. Dan bagi mereka yang sudah memberi dan bermurah hati, berikan lebih banyak lagi,” sambungnya.
Dia juga meminta negara-negara untuk menekan Hamas agar menerima proposal gencatan senjata yang ditetapkan pada 31 Mei oleh Presiden Joe Biden, dan mengatakan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meyakinkannya akan dukungannya.
Sekjen PBB, Antonio Guterres juga mendukung usulan yang dipimpin AS, dan mengatakan pada konferensi tersebut, "Kengerian harus dihentikan".
“Kecepatan dan skala pembantaian dan pembunuhan di Gaza melebihi apa pun selama saya menjabat sebagai Sekretaris Jenderal,” tutupnya.