Putin Akan Kunjungi Korea Utara Setelah 24 Tahun

Vladimir Putin
Sumber :
  • BBC.uk.co

Moskow – Presiden Rusia, Vladimir Putin akan mengunjungi Korea Utara dan Vietnam dalam beberapa minggu mendatang. Hal itu dilaporkan oleh surat kabar Vedomosti, pada Senin, 10 Juni 2024.

Duta Besar Rusia untuk Korea Utara, Alexander Matsegora mengonfirmasi kepada Vedomosti bahwa kunjungan Presiden Putin ke Pyongyang akan terjadi dan sedang dipersiapkan secara aktif.

The Russian President, Vladimir Putin.

Photo :
  • VIVA.co.id/Arianti Widya

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un diketahui telah mengunjungi Rusia pada September lalu untuk melakukan pembicaraan dengan Putin.

Dia mengunjungi pusat peluncuran ruang angkasa Vostochny Rusia di timur Moskow, dan Putin berjanji untuk membantu Korea Utara membangun satelit.

Kremlin mengatakan Rusia ingin membangun kemitraan dengan Korea Utara di semua bidang, namun belum memastikan tanggal kunjungannya.

Sebagai informasi, Rusia telah meningkatkan hubungan dengan Korea Utara dan negara-negara lain yang memusuhi Amerika Serikat (AS) seperti Iran, sejak dimulainya perang dengan Ukraina.

AS dan Ukraina pada bulan Januari menuduh Rusia menembakkan rudal balistik jarak pendek yang dipasok Korea Utara ke wilayah Ukraina, namun Rusia menolak untuk mengkonfirmasi atau menyangkalnya.

Seorang Jenderal Ahli Kimia dan Biologi Rusia Tewas dalam Ledakan di Moskow

Vedomosti mengatakan Putin dan Kim mungkin mendiskusikan apakah Rusia akan mendatangkan pekerja migran dari Korea Utara.

Rusia diketahui mengalami kekurangan tenaga kerja yang parah akibat perang di Ukraina, ratusan ribu orang pergi berperang atau melarikan diri ke luar negeri untuk menghindari mobilisasi.

Putin Sebut Rusia Akan Kerahkan Rudal jika AS Lakukan Hal Serupa

Bendera Korea Utara.

Photo :
  • Pixabay

Satu-satunya kunjungan Putin sebelumnya ke Korea Utara adalah pada tahun 2000, tahun pertama masa kepresidenannya.

Buka Suara Usai Digulingkan, Bashar al-Assad Bantah Kabur ke Rusia

Perwakilan perdagangan Rusia di Vietnam mengatakan bulan lalu bahwa masalah perdagangan yang paling mendesak antara kedua negara adalah dukungan perbankan untuk menyelesaikan pembayaran.

VIVA Militer: Pemimpin Republik Chechnya, Letnan Jenderal Ramzan Kadyrov

Manuver Jenderal Kadyrov, Siap Kirim Pasukan Chechnya Dukung Pemberontak Suriah

Padahal Rusia memasukkan Hay'at Tahrir al-Sham dalam daftar kelompok teroris.

img_title
VIVA.co.id
18 Desember 2024