'Janji Manis' AS untuk Arab Saudi Jika Bangun Kerja Sama dengan Israel

Joe Biden dan Mohammed bin Salman
Sumber :
  • AP

Riyadh – Menurut sebuah laporan, Arab Saudi bisa saja ditawari kesepakatan pertahanan yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh Amerika Serikat (AS), sebagai bagian untuk mempermanis perjanjian normalisasi dengan Israel.

Hizbullah Tembakkan 250 Roket ke Israel, Sejumlah Orang Luka-luka

"Perjanjian tersebut akan mencakup janji dari Washington untuk membela Arab Saudi jika negara itu diserang dan kemungkinan akan membuka pintu bagi persenjataan buatan AS yang lebih canggih," menurut The Wall Street Journal.

Bendera Arab Saudi.

Photo :
  • Ist
AS Ancam Akan Menarik Diri dari Mediasi Gencatan Senjata Israel-Lebanon

Hal itu menjadi sesuatu yang tidak ada bandingannya di wilayah Timur Tengah.

Jika hal tersebut terjadi, perjanjian itu akan menjadi pakta pertahanan bersama pertama yang disetujui oleh Washington dengan kekuatan asing sejak tahun 1960, ketika mereka menandatangani Perjanjian Kerja Sama dan Keamanan Bersama dengan Jepang.

Dewan Islam Prancis Sebut Putusan ICC Tangkap Netanyahu sebagai 'Secercah Harapan'

Selain itu, perjanjian tersebut tidak hanya akan menjamin dukungan defensif Washington, tetapi juga memberi AS akses ke wilayah Saudi dan melarang pembangunan pangkalan Tiongkok di dalam wilayah kerajaan tersebut, sesuatu yang telah memperumit hubungan AS-UEA.

Perjanjian semacam itu memerlukan dua pertiga mayoritas anggota Kongres untuk menjadi undang-undang, dan hal ini tidak mungkin terjadi tanpa adanya normalisasi Israel-Saudi yang terikat dalam perjanjian tersebut.

Diketahui, AS dan Arab Saudi juga sedang mengupayakan Perjanjian Kerja Sama Pertahanan terpisah yang tidak memerlukan persetujuan Kongres dan akan mendukung penjualan senjata, pertukaran intelijen, dan kerja sama mengenai Iran dan terorisme dengan Riyadh.

Arab Saudi telah mendorong AS untuk memberikan dukungan dalam membangun program nuklir sipil, yang sejauh ini ditolak oleh Washington dan Riyadh beralih ke Prancis dan Tiongkok untuk memberikan tekanan.

Perjanjian pertahanan yang lebih luas kemungkinan akan memperburuk hubungan dengan Iran, tetapi akan memulihkan kembali hubungan AS dengan Arab Saudi yang sempat mencapai titik terendah selama kampanye pemilu Joe Biden, ketika ia berjanji menjadikan Riyadh sebagai paria atas kepemimpinan Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

Putera Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman

Photo :
  • Middle East Eye

Tetapi, sejak Biden menjadi presiden, hubungan perlahan membaik.

Biden berharap untuk menjadi perantara perjanjian normalisasi antara Israel dan Arab Saudi sebelum pemilihan presiden pada bulan November mendatang, tetapi perang brutal di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 31.100 warga Palestina, pada akhirnya menghentikan proses tersebut.

Sementara Riyadh menegaskan bahwa mereka hanya akan menormalisasi hubungan jika ada langkah konkrit menuju pembentukan negara Palestina merdeka, sesuatu yang dikesampingkan oleh pemerintah Israel.

Menteri Agama Nasaruddin Umar bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi

Menag RI dan Menhaj Saudi Bertemu di Masjidil Haram, Bahas Haji dan Pemberdayaan Umat

Menag akan berkunjung ke Madinah pada 25 November 2024. Menag dijadwalkan kembali ke Tanah Air pada 26 November 2024.

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024