Usai Benny Gantz Mundur dari Jabatan, Menteri Israel Ben Gvir Beri Jawaban Menohok
- middleeastmonitor.com
Tel Aviv – Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Israel, Itamar Ben-Gvir, pada Senin, 10 Juni 2024, menganggap pengunduran diri Menteri Kabinet Perang, Benny Gantz, sebagai peluang yang sangat besar untuk mencapai kemenangan di Jalur Gaza.
“Rakyat Israel menginginkan kemenangan di selatan, rakyat Israel menginginkan kemenangan di utara, rakyat Israel ingin menghentikan kebijakan bahan bakar dan kemanusiaan, yang sebagian besar pada akhirnya jatuh ke tangan Hamas. Ini perilaku negara yang ingin menang,” kata Ben-Gvir kepada wartawan.
Dia menambahkan bahwa Partai Kekuatan Yahudi yang dipimpinnya akan meminta kursi di Kabinet Perang.
"Solusinya adalah kita akan memasuki kabinet (perang) ini dan dapat memiliki pengaruh yang lebih besar lagi,” tambahnya, dikutip dari Middle East Monitor, Selasa, 11 Juni 2024.
Sementara itu, Menteri Keuangan, Bezalel Smotrich, berpendapat bahwa pengunduran diri Gantz akan membantu Tel Aviv untuk bertindak lebih tegas terhadap Otoritas Palestina.
Anggota Kabinet Perang, Gantz dan Gadi Eizenkot, keluar dari pemerintahan darurat Israel, pada hari Minggu, 9 Juni 2024.
Mereka menuduh Netanyahu menerapkan kebijakan yang sesuai dengan kepentingan politiknya. Mereka juga menyerukan pemilihan umum dini “sesegera mungkin”.
Sebagai informasi, Israel telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan kelompok Palestina, Hamas, pada 7 Oktober, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.
Selain itu, lebih dari 37.100 warga Palestina telah terbunuh di Gaza, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, dan hampir 84.700 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Delapan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.