Pesawat Militer yang Bawa Wakil Presiden Malawi Hilang, Penyebabnya Diduga Cuaca Buruk

Wakil Presiden Malawi Saulos Chilima
Sumber :
  • Doc. VOA Internasional

Mzuzu – Insiden pesawat hilang kembali terjadi pada Senin, 10 Juni 2024. Pesawat militer yang membawa Wakil Presiden Malawi, Saulos Chilima dikabarkan hilang karena dilarang mendarat akibat cuaca yang buruk.

Terkuak, Identitas 4 Tentara Iran yang Mati Dihantam Rudal Israel

Selain Chilima, pesawat tersebut juga membawa mantan ibu negara Malawi, Shanil Dzimbiri dan delapan orang lainnya.

Pesawat diketahui meninggalkan ibu kota negara Afrika bagian selatan, Lilongwe, pada pukul 09:17 waktu setempat, dan diperkirakan mendarat 45 menit kemudian di Bandara Internasional Mzuzu, sekitar 370 kilometer (230 mil) ke utara.

Bunuh 4 Tentara Iran, Serangan Udara Israel Diluncurkan dari Irak

Namun, pengawas lalu lintas udara memerintahkan pesawat tersebut untuk tidak melakukan pendaratan dan berbalik arah karena cuaca buruk dan jarak pandang yang buruk. Hal itu disampaikan oleh Presiden Malawi, Lazarus Chakwera dalam pidato yang disiarkan langsung di saluran TV pemerintah MBC.

Pengendali lalu lintas udara kehilangan kontak dengan pesawat tersebut dan menghilang dari radar beberapa saat kemudian.

Dua Kapal Ringan Saling Tabrak di Langit Australia, 3 Orang Tewas

“Saya tahu ini adalah situasi yang memilukan. Saya tahu kita semua ketakutan dan khawatir. Saya juga khawatir,” kata Chakwera, dikutip dari ABC News, Selasa, 11 Juni 2024.

“Tetapi saya ingin meyakinkan anda bahwa saya tidak menyia-nyiakan sumber daya yang tersedia untuk menemukan pesawat itu. Dan saya memegang teguh harapan bahwa kita akan menemukan orang yang selamat.”

Sebagai informasi, Mzuzu adalah kota terbesar ketiga di Malawi dan ibu kota wilayah utara. Letaknya di kawasan perbukitan berhutan yang didominasi oleh pegunungan Viphya, yang memiliki perkebunan pohon pinus yang luas.

Pertahanan udara Iran menghalau rudal Israel yang menyerang Teheran

Serang Iran, Kepala Militer Israel Sesumbar Baru Gunakan Sebagian Kemampuannya

Israel sesumbar, menyebut baru menggunakan sebagian kemampuannya untuk menyerang sistem strategis di Iran, pada Sabtu, 26 Oktober 2024. Israel siapkan skenario pasca ini.

img_title
VIVA.co.id
28 Oktober 2024