PBB Masukkan Israel ke 'Daftar Hitam' Negara yang Merugikan Anak-anak dalam Konflik
- commondreams.org
VIVA – Perserikatan Bangsa-Bangsa pada hari Jumat 7 Juni 2024 menambahkan militer Israel ke dalam daftar global pelanggar yang telah melakukan pelanggaran terhadap anak-anak setelah membunuh ribuan anak di Gaza, juru bicara Sekretaris Jenderal Antonio Guterres mengkonfirmasi.
Israel telah diberitahu bahwa negaranya dimasukkan dalam daftar laporan tahunan Sekretaris Jenderal PBB tentang anak-anak dalam konflik bersenjata yang akan dikirim ke Dewan Keamanan PBB pada Jumat depan, kata Stephane Dujarric dalam konferensi pers.
Duta Besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan, mengaku menerima pemberitahuan resmi atas keputusan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
Dujarric menambahkan bahwa misi Israel di PBB dipanggil oleh kepala staf Guterres pada hari Jumat, sebuah penghormatan yang diberikan kepada negara-negara yang baru terdaftar.
“Hal ini dilakukan untuk memberikan peringatan kepada negara-negara tersebut dan menghindari kebocoran,” katanya.
Laporan tahunan mengenai anak-anak dalam konflik bersenjata mengumpulkan daftar pihak-pihak yang terlibat dalam pelanggaran terhadap anak-anak, termasuk pembunuhan, pencacatan, kekerasan seksual dan serangan terhadap sekolah serta rumah sakit.
Pejabat senior Palestina Riad Malki menyambut baik keputusan PBB pada hari Jumat, dan mengatakan bahwa langkah tersebut sudah terlambat.
“Sekarang, dihadapkan pada bencana di Gaza yang dunia lihat dengan mata telanjang dengan genosida yang secara khusus menargetkan anak-anak dan perempuan, Sekjen PBB tidak lagi punya alasan untuk tidak memasukkan Israel ke dalam daftar hitam,” kata Malki dalam sebuah pernyataan.
Kelompok hak asasi manusia mengutuk dampak buruk pemboman dan pengepungan Israel terhadap anak-anak Palestina di seluruh wilayah kantong tersebut.
Lebih dari 36.700 warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel sejak awal Oktober, termasuk 15.571 anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.