Bukan Hanya BUMN, 7 Negara Ini Juga Terapkan 4 Hari Kerja dalam Seminggu

Ilustrasi karyawan.
Sumber :
  • Dok. Istimewa

VIVA – Kementerian BUMN mengumumkan melalui akun Instagram @lifeatkbumn bahwa mereka telah memulai uji coba jadwal kerja 4 hari seminggu, hal ini dikenal sebagai Compressed Work Schedule (CWS).

PPN Naik Jadi 12 Persen, Pemerintah Pastikan Kasih Perlindungan Penuh Jaga Daya Beli Pekerja

CWS menawarkan berbagai manfaat bagi para pekerja, salah satunya adalah peningkatan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Dengan mengurangi jumlah hari kerja dalam seminggu, pekerja memiliki lebih banyak waktu luang untuk dihabiskan bersama keluarga, mengejar hobi, atau beristirahat. Hal ini membantu mereka mengurangi stres dan kelelahan, meningkatkan kesehatan mental dan fisik, serta lebih produktif saat bekerja.

Jadwal 4 hari kerja dalam seminggu ini telah menjadi tren global seiring dengan perubahan dalam cara pandang terhadap keseimbangan dan produktivitas. Bukan hanya BUMN, tujuh negara ini juga telah menerapkan CWS di mana pekerja menyelesaikan jam kerja penuh mereka dengan lebih sedikit hari kerja. Berikut delapan negara tersebut!

41 BUMN Sabet Investortrust BUMN Awards 2024, Ini Daftarnya

1. Amerika Serikat

Bendera Amerika Serikat (AS).

Photo :
  • feelgrafix.com
Tiga Tersangka Bentrokan Maut di Tanah Abang Ditangkap, 2 Masih Buron

Amerika Serikat memang belum memberlakukan 4 hari kerja dalam seminggu secara nasional, namun beberapa perusahaan dan organisasi telah mengadopsi CWS. Perusahaan dan organisasi tersebut ada pada sektor teknologi, keuangan, dan industri kreatif.

Penerapan 4 hari kerja dalam seminggu di Amerika Serikat dilakukan oleh sejumlah perusahaan melalui berbagai pendekatan. Beberapa perusahaan menerapkan jadwal kerja 10 jam sehari selama 4 hari (4/10), sehingga tetap memenuhi total 40 jam kerja mingguan. Perusahaan lainnya menggunakan model 32 jam kerja selama 4 hari tanpa pengurangan gaji. 

2. Kanada

Bendera Kanada

Photo :

Sejumlah perusahaan di Kanada telah mulai menerapkan 4 hari kerja dalam seminggu untuk meningkatkan keseimbangan dan produktivitas pekerja. Selain itu, beberapa pemerintah daerah juga telah melakukan percobaan terhadap model kerja ini.

Sama dengan Amerika Serikat, penerapan 4 hari kerja dalam seminggu di Kanada juga bervariasi tergantung pada perusahaan dan sektor industrinya. Beberapa perusahaan di Kanada memilih model kerja 10 jam per hari selama 4 hari (4/10), sehingga karyawan tetap bekerja 40 jam per minggu. Ada juga perusahaan yang mengadopsi model kerja 32 jam per minggu selama 4 hari dengan gaji penuh.

3. Inggris

Inggris kibarkan bendera

Photo :
  • AP Photo/Frank Augstein

Di Inggris pernah dilakukan uji coba 4 hari kerja dalam seminggu oleh 4 Day Week Global. Belasan perusahaan terlibat dalam program uji coba tersebut yang mana diluncurkan pada Juni 2022. Tujuan dari uji coba tersebut adalah untuk mempelajari dampak jam kerja yang lebih pendek terhadap produktivitas perusahaan dan kesejahteraan karyawan.

Uji coba CWS di Inggris dilakukan dengan menerapkan 4 hari kerja dalam seminggu selama 6 bulan. Setelahnya, Inggris menilai CWS sangat sukses, hingga membuat beberapa perusahaan yang mengikuti uji coba itu berencana menerapkan 4 hari kerja tersebut menjadi permanen.

4. Jerman

Bendera Jerman terlihat di depan Gedung Reichstag di Berlin.

Photo :
  • ANTARA/Wikimedia/Cezary Piwowarski.

Jerman adalah salah satu negara dengan pekan kerja rata-rata terpendek di Eropa. Menurut Forum Ekonomi Dunia (WEF), rata-rata jam kerja di Jerman adalah 34,2 jam per minggu.

Sejak 1 Februari 2024, 45 perusahaan di Jerman telah memulai uji coba empat hari kerja dalam seminggu selama enam bulan. Inisiatif ini hanya melibatkan perusahaan-perusahaan di mana pekerjaannya dapat disesuaikan dengan jadwal kerja yang lebih pendek.

Menurut survei Forsa, 71 persen pekerja di Jerman menginginkan opsi untuk bekerja hanya empat hari dalam seminggu. Sementara itu, 46 persen perusahaan menganggap uji coba empat hari kerja dalam seminggu sebagai hal yang layak dilakukan di tempat kerja mereka sendiri.

5. Jepang

Bendera Jepang.

Photo :
  • Istimewa

Di Jepang, perusahaan-perusahaan besar telah menerapkan model CWS, hal ini diberlakukan setelah pengumuman pemerintah Jepang pada tahun 2021 mengenai rencana untuk mencapai keseimbangan kehidupan kerja yang lebih baik di Jepang.

Kematian karena stres akibat pekerjaan telah merenggut banyak nyawa pekerja di Jepang. Pekerja yang bekerja lembur sering kali sakit karena beban kerja yang berlebihan atau mengalami depresi hingga ingin melakukan bunuh diri.

Pada tahun 2019, perusahaan teknologi raksasa Microsoft melakukan eksperimen dengan model 4 hari kerja dalam seminggu. Langkah ini meningkatkan produktivitas sebesar 40 persen dan menghasilkan pekerjaan yang lebih efisien.

6. Spanyol

Bendera Spanyol

Photo :
  • http://travel-agency-spain.blogspot.com

Pemerintah Spanyol telah menanggapi seruan masyarakat dengan meluncurkan program uji coba yang sederhana, yaitu 4 hari kerja dalam seminggu pada bulan Desember 2022. Dalam uji coba tersebut, evaluasi dilakukan terhadap produktivitas dan kesejahteraan pekerja di Spanyol. Akan tetapi, program ini hanya dijalankan bagi pekerja full-time.

Menurut Kementerian Perindustrian Spanyol, perusahaan yang mendaftar dapat menerima bantuan dari dana pemerintah sebesar €10 juta (sekitar Rp41 juta), namun mereka harus merancang strategi untuk meningkatkan produktivitas yang dapat mengimbangi peningkatan biaya upah.

7. Portugal

Setelah keberhasilan program uji coba 4 hari kerja di Eropa, Portugal juga mengambil langkah maju dengan bergabung dengan banyak negara yang mencoba konsep tersebut.Sebanyak 39 perusahaan swasta di Portugal telah mendaftar untuk ikut serta dalam inisiatif 4 hari kerja ini yang mana menjadi bagian dari program yang didanai pemerintah sejak Juni 2023.

Perusahaan-perusahaan di Portugal yang berpartisipasi diharapkan mengikuti "model 100:80:100," di mana pekerja di Portugal menerima 100 persen gaji untuk 80 persen waktu kerja, sebagai imbalan atas komitmen mereka untuk mempertahankan setidaknya 100 persen produktivitas.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya