Perdana Menteri Denmark Diserang Orang Tak Dikenal

Perdana Menteri Denmark, Mette Frederiksen
Sumber :
  • Agus Setiawan

Ankara - Perdana Menteri Denmark, Mette Frederiksen diserang oleh orang tak dikenal di Kultorvet, alun-alun kota Kopenhagen pada Jumat, 7 Juni 2024.

Seorang Kakek Diserang Komodo di Pulau Rinca NTT, Alami Luka 39 Jahitan

Menteri Lingkungan Denmark, Magnus Heunicke melalui akun media sosial X menyampaikan bahwa serangan terhadap Perdana Menteri Denmark tentu tidak dapat diterima terlepas dari perbedaan pandangan politik.

“Amat buruk dan tak dapat diterima,” kata Heunicke dikutip dari Antara pada Sabtu, 8 Juni 2024.

Prabowo Temui PM Pakistan, Tingkatkan Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Perdana Menteri Denmark, Mette Frederiksen

Photo :
  • Agus Setiawan

Sementara Kepolisian Kopenhagen juga mengkonfirmasi bahwa pihaknya tengah menangani kasus terkait keselamatan PM Frederiksen di Kultorvet.

Pengakuan Mengejutkan Pelatih FC Copenhagen soal Nasib Kevin Diks

Kini, penyerang PM Denmark telah ditahan dan penyelidikan masih berlangsung, demikian laporan kepolisian Kopenhagen tanpa merinci informasi lain.

Lantas, peristiwa tersebut dikecam oleh Uni Eropa dan pemimpin sejumlah negara Eropa. 

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengecam serangan itu. "Menentang segala hal yang kita yakini dan perjuangkan di Eropa,” katanya.

Selain itu, Presiden Dewan Eropa Charles Michel menyatakan murka dan mengutuk serangan tersebut sebagai tindakan agresi yang amat pengecut.

Selanjutnya, Presiden Kosovo Vjosa Osmani dan Menteri Luar Negeri Belgia Hadja Lahbib turut menyampaikan kecaman mereka terhadap peristiwa yang dialami PM Denmark.

Sementara itu, PM Swedia Ulf Kristersson, sembari mengabarkan bahwa Frederiksen telah diserang, menyebut koleganya itu sangat baik dan bijak.

"Serangan terhadap pemimpin yang dipilih secara demokratis juga adalah serangan terhadap demokrasi kita," kata Kristersson.

PM Finlandia Petteri Orpo menyatakan rasa terkejut atas serangan terhadap Frederiksen dan mengecam. “Segala bentuk kekerasan terhadap pemimpin yang dipilih secara demokratis di masyarakat yang bebas,” tegasnya.(Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya