Lebih Dekat dengan Arafah, Tempat Wukuf Jemaah Haji
- AP Photo/Amr Nabil
VIVA – Umat Islam pasti tidak asing lagi dengan Arafah karena tempat ini memiliki peran sentral dalam ibadah haji yang merupakan salah satu dari lima rukun Islam. Bagi umat Islam, pengalaman spiritual di Arafah sangat penting dalam melaksanakan serangkaian ibadah haji, sehingga Arafah menjadi tempat yang terkenal dan dihormati.
Puncak ibadah haji tahun 2024 telah ditetapkan oleh Kementerian Agama pada Sabtu, 15 Juni 2024 atau tanggal 9 Zulhijah 1445 H. Banyak umat Islam dari Indonesia berbondong-bondong ke tanah Mekkah untuk menunaikan ibadah haji, mereka ingin berdoa, memohon ampunan, dan mendekatkan diri kepada Allah di tempat-tempat suci.
Umat islam dari Indonesia dan seluruh dunia yang datang ke tempat tanah Mekkah akan mengikuti serangkaian ibadah haji, salah satunya wukuf di Arafah. Apa itu Arafah? Bagaimana pelaksanaan wukuf di Arafah? Yuk, kenal lebih dengan salah satu tempat suci bagi umat Islam ini!
1. Istilah Arafah dan Artinya
Arafah adalah sebuah padang di luar kota Mekkah yang memiliki arti penting dalam agama Islam. Istilah "Arafah" berasal dari bahasa Arab Arafāt yang dapat diartikan sebagai pengetahuan atau pengakuan.
Memiliki arti pengetahuan karena Padang Arafah diyakini menjadi tempat Nabi Adam dan Hawa pertama kali bertemu kembali setelah diusir dari surga, mereka mengenal satu sama lain dan memperoleh pengetahuan tentang dunia dan peran mereka sebagai manusia.
Sedangkan Arafah yang berarti pengakuan karena pada tanggal 9 Dzulhijjah, jemaah haji berkumpul di Padang Arafah untuk berdoa, berzikir, dan memohon ampunan kepada Allah, hari tersebut menjadi sangat penting dan penuh makna bagi umat Islam.
2. Sejarah Penting di Arafah
Terletak sekitar 20 kilometer di timur Mekkah, Arafah menjadi saksi pertemuan pertama Nabi Adam dan Hawa setelah mereka diturunkan ke bumi dari surga. Arafah juga merupakan lokasi di mana Nabi Muhammad SAW menyampaikan khutbah terakhirnya pada Haji Wada' atau Haji Perpisahan pada tahun 632 M. Nabi Muhammad SAW memberikan pesan-pesan penting tentang kesetaraan, keadilan, dan hak-hak manusia.
Khutbah terakhir Nabi Muhammad SAW saat Haji Wada’ menjadi fondasi moral dan etika umat Islam saat mereka melaksanakan ibadah haji. Saat berhaji orang-orang berdatangan dari berbagai dunia, tentunya memiliki banyak perbedaan yang signifikan. Akan tetapi, karena khutbah Nabi Muhammad SAW tersebut menekankan persatuan umat Islam meskipun mereka datang dari tempat yang berbeda-beda.
3. Arafah dalam Al-Quran
Arafah beberapakali disebutkan oleh Allah SWT dalam kitab suci Al-Quran, salah satunya yaitu surah Al-Baqarah ayat 198.
"Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezeki hasil perniagaan) dari Tuhanmu. Maka apabila kamu telah bertolak dari Arafat, berzikirlah kepada Allah di Masy'aril Haram. Dan berzikirlah (dengan menyebut) Allah sebagaimana yang ditunjukkan-Nya kepadamu dan sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar termasuk orang-orang yang sesat." (QS. Al-Baqarah: 198).
Ayat ini memiliki arti bahwa memerintahkan untuk memperbanyak dzikir. Dzikir ini meliputi membaca talbiyah, tahlil, doa, dan lain-lain di Masy'aril Haram setelah melakukan wukuf di Arafah dan bermalam di Muzdalifah. Hal tersebut merupakan bentuk syukur kepada Allah yang telah memberi petunjuk untuk melaksanakan ibadah haji.
4. Hal yang Tidak Boleh Dilakukan di Arafah
Arafah adalah tempat suci bagi umat Islam yang menjadi salah satu pilar dalam ibadah haji. Terdapat beberapa larangan yang tidak boleh dilakukan di Arafah, mulai dari tidak boleh berburu binatang buruan, tidak boleh melakukan pekerjaan yang bersifat dagang atau bisnis di sekitar Arafah, tidak boleh melakukan persengketaan atau berkelahi dan tidak boleh memotong tumbuhan atau melakukan perbuatan yang dapat merusak alam sekitar Arafah.
Selain larangan-larangan tersebut, jamaah haji di Arafah juga tidak boleh melakukan perbuatan haram, seperti berzina, berdusta, mencuri atau berbicara dengan kata-kata yang kasar. Hal ini penting untuk menjaga kesucian Arafah sebagai tempat ibadah. Dengan mematuhi larangan-larangan ini, jamaah haji dapat menjalankan ibadah haji dengan baik dan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.