Calon Walikota Meksiko Ditembak Mati Menjelang Pemilu
- VIVA.co.id/Natania Longdong
Meksiko – Seorang calon walikota di negara bagian Guerrero, Meksiko, ditembak mati menjelang pemilu akhir pekan ini.
Alfredo Cabrera, yang mencalonkan diri sebagai walikota di kota Coyuca de Benítez, dibunuh oleh seorang pria bersenjata di sebuah kampanye.
Menjelang pemungutan suara, yang akan memilih presiden baru serta anggota legislatif, sembilan gubernur dan hampir 20.000 pejabat daerah, merupakan korban yang paling banyak terkena kekerasan senjata dalam sejarah.
Lebih dari 20 kandidat telah dibunuh dan ratusan lainnya diancam.
Rekaman video yang dibagikan di lokasi kejadian menunjukkan Alfredo Cabrera berjabat tangan dengan para pendukungnya menjelang rapat umum terakhirnya di negara bagian Guerrero.
Saat itu, seseorang kemudian terlihat mendekatinya dan tiba-tiba terdengar suara tembakan.
Sekitar 15 tembakan terdengar. Pejabat negara bagian Guerrero mengatakan anggota Garda Nasional Meksiko membalas tembakan dan menewaskan pria bersenjata di lokasi kejadian.
Menurut media lokal, Cabrera berada di bawah perlindungan polisi setelah menjadi sasaran serangan sebelumnya pada tahun 2023.
Melansir dari BBC Internasional, Sabtu, 1 Juni 2024, investigasi telah diluncurkan untuk mengetahui kemungkinan motif serangan tersebut.
Data pemerintah menunjukkan 22 orang yang mencalonkan diri untuk jabatan lokal telah dibunuh di seluruh Meksiko sejak September lalu, namun kelompok non-pemerintah mengatakan jumlah tersebut bahkan lebih tinggi.
Pembunuhan Alfredo Cabrera juga mendapat kutukan dari Xochitl Galvez, yang juga mencalonkan diri sebagai presiden koalisi oposisi kanan-tengah.
"Tidak ada kata-kata untuk mengungkapkan kemarahan yang saya rasakan," tulis Galvez dalam akun X.
Dia menambahkan bahwa dia telah bertemu Alfredo Cabrera dan menganggapnya sebagai pria yang murah hati dan terhormat.